Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

Reporter

image-gnews
Rekrutan militer Ukraina mengambil posisi saat simulasi perang perkotaan, ketika dilatih oleh tentara Inggris dan Lituania, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/Henry Nicholls
Rekrutan militer Ukraina mengambil posisi saat simulasi perang perkotaan, ketika dilatih oleh tentara Inggris dan Lituania, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/Henry Nicholls
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dilaporkan tidak dapat menemukan senjata-senjata yang pernah diberikan pada Ukraina senilai USD62 juta (Rp 1 triliun). Kesimpulan itu disampaikan divisi inspektur jenderal Pentagon pada Rabu, 26 Juni 2024, setelah diakukan evaluasi apakah Kementerian bisa memantau secara efektif barang-barang pertahanan yang diberikan pada Angkatan Bersenjata Ukraina. 

Divisi pengawasan di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menemukan pada akhir November 2023, hardware senilai USD62.2 juta (Rp1 triliun) yang ditujukan untuk peningkatan pemantauan penggunaan barang-barang (EEUM) dilaporkan hilang. Bukan hanya itu, peralatan khusus mempermudah pandangan di malam hari, hilang. Rudal-rudal anti-tank Javelin dan unit-unit peluncur rudal, juga lenyap. 

US Office of Defense Cooperation (ODC) yang bertugas di Ukraina tidak bisa menjelaskan bagaimana barang-barang itu bisa lenyap dan mana yang rusak. Militer Ukraina tidak bisa menjelaskan perihal ini. 

ODC bermitra dengan Kementerian Pertahanan Ukraina dan Angkatan Bersenjata Ukraina dalam memberikan peralatan dan pelatihan ke Kyev yang sedang menghadapi perang Ukraina. Tentara Ukraina melaporkan oada ODC penggunaan barang-barang pasokan dari Amerika Serikat. 

Kantor Inspektur Jenderal Pentagon juga menemukan laporan kehilangan diajukan rata-rata 301 hari atau 10 kali lipat lebih lama dari waktu yang telah ditentukan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan tersebut mencatatkan pula hilangnya senjata-senjata pasokan Amerika Serikat itu diluar cakupan penyelidikan untuk menentukan apakah telah terjadi pengalihan terhadap bantuan militer yang diberikan Washington. Tuduhan tindak pidana terkait senjata yang dikirimkan Amerika Serikat sedang diselidiki. 

Sebelumnya pada Januari 2024, dilaporkan Pentagon gagal melacak dengan baik pasokan militernya total senilai USD1 miliar (Rp16 triliun) yang disuplai ke Ukraina. Sebagian besar peralatan yang dikirim diduga telah diselewengkan. 

Sumber : RT.com 

Pilihan editor: Israel Incar Starlink Milik Elon Musk jika Perang dengan Hizbullah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

4 jam lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea


Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

5 jam lalu

Bagal, keturunan keledai (Pixabay)
Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

Terselip di hutan belantara terjal di Grand Canyon, layanan pos AS pengiriman surat ala zaman Wild West itu masih bisa ditemukan.


AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

5 jam lalu

Pentagon telah menghabiskan hampir 400 miliar dolar Amerika Serikat untuk memproduksi 2.443 unit pesawat F-35 Lightning II. Jika dibagi, maka satu unit (hanya unit, bukan sistem pendukung lain) F-35 Lightning II berharga hampir 164 juta dolar Amerika Serikat. Kelly M. Agee/U.S. Navy via Getty Images
AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang memiliterisasi Zambia


7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

11 jam lalu

Roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lantara Hizbullah dan pasukan Israel, di sisi Israel 27 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin
7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon


Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

1 hari lalu

Kandidat presisen Iran Masoud Pezeshkian. REUTERS
Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli 2024, setelah tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara


Trump: Masalah Biden Bukan Umur, Tetapi Kompetensi

1 hari lalu

Trump: Masalah Biden Bukan Umur, Tetapi Kompetensi

Mantan presiden AS Donald Trump mengeklaim dirinya meraih kemenangan besar atas petahana Presiden Joe Biden dalam debat capres pertama


Tak Lagi Prima, Editorial New York Times Sarankan Partai Demokrat Cari Pengganti Joe Biden

1 hari lalu

Kandidat Partai Demokrat, Presiden AS Joe Biden, berbicara dalam debat presiden dengan kandidat Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump, di Atlanta, Georgia, AS, 27 Juni 2024. REUTERS/Brian Snyder
Tak Lagi Prima, Editorial New York Times Sarankan Partai Demokrat Cari Pengganti Joe Biden

Politikus Partai Demokrat diminta mau mengakui kalau Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah tidak mampu tampil gemilang


AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

1 hari lalu

Warga Palestina mencari makanan di antara puing-puing yang terbakar pasca serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024. Israel dilaporkan membombardir Rafah, yang menyebabkan 45 orang tewas. REUTERS/Mohammed Salem
AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu amunisi berat ke Israel- termasuk lebih dari 10.000 bom seberat hampir 1 ton untuk digunakan ke Gaza


Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

1 hari lalu

Pengacara Liesbeth Zegveld mengamati kasus pengadilan mengenai kelompok hak asasi manusia yang berusaha menghalangi pemerintah Belanda mengekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel, yang mereka klaim memungkinkan terjadinya kejahatan perang di Jalur Gaza yang terkepung, di Den Haag, Belanda, Februari 12, 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

Pengadilan Belanda diminta memerintahkan pemerintah memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 yang mungkin berakhir di Israel.


Umur dan Stamina Joe Biden Jadi Sorotan dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat

1 hari lalu

Kandidat Partai Demokrat, Presiden AS Joe Biden, berbicara dalam debat presiden dengan kandidat Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump, di Atlanta, Georgia, AS, 27 Juni 2024. REUTERS/Brian Snyder
Umur dan Stamina Joe Biden Jadi Sorotan dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat

Sejumlah politikus Partai Demokrat menilai Joe Biden sebaiknya diganti karena sudah terlalu tua untuk menjabat sebagai presiden.