Perdebatan yang Sensitif
Memo Times menyinggung beberapa bahasa yang paling dituduhkan – dan diperdebatkan – seputar konflik Israel-Palestina. Panduan tersebut menguraikan, misalnya, penggunaan kata “teroris”, yang sebelumnya dilaporkan The Intercept menjadi pusat perdebatan sengit di ruang redaksi.
“Adalah akurat untuk menggunakan ‘terorisme’ dan ‘teroris’ dalam menggambarkan serangan 7 Oktober, yang mencakup penargetan yang disengaja terhadap warga sipil dalam pembunuhan dan penculikan,” menurut memo Times yang bocor. “Kita tidak boleh menghindar dari deskripsi kejadian atau penyerangnya, terutama ketika kita memberikan konteks dan penjelasan.”
Panduan tersebut juga menginstruksikan jurnalis untuk “menghindari ‘pejuang’ ketika mengacu pada serangan Hamas 7 Oktober.”
The Times juga tidak menyebut serangan berulang-ulang Israel terhadap warga sipil Palestina sebagai “terorisme,” bahkan ketika warga sipil menjadi sasarannya. Hal ini juga berlaku pada serangan Israel terhadap situs-situs sipil yang dilindungi, termasuk rumah sakit.
Pada bagian dengan judul “‘Genosida’ dan Bahasa yang Menghasut Lainnya,” panduan tersebut menyatakan, “‘Genosida’ memiliki definisi khusus dalam hukum internasional. Secara umum, sebaiknya menggunakannya hanya dalam konteks parameter hukum tersebut.”
Sehubungan dengan “pembersihan etnis”, dokumen tersebut menyebutnya sebagai “istilah lain yang bersifat historis”, dan menginstruksikan kepada wartawan: “Jika seseorang melontarkan tuduhan seperti itu, kita harus menekankan secara spesifik atau memberikan konteks yang tepat.”