TEMPO.CO, Jakarta - Iran pada Sabtu malam, 13 April 2024, menembakkan ratusan rudal dan drone ke Israel sebagai pembalasan terhadap serangan yang dilakukan Israel ke kantor Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Serangan Israel tersebut mengakibatkan tujuh perwira di Korps Garda Revolusi Islam, termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi, tewas.
Setelah meluncurkan rudal dan drone tersebut, Iran mengancam melakukan serangan yang lebih besar ke wilayah Israel jika Israel membalas serangan rudal dan drone Teheran.
"Respons kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas Iran,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dikutip dari Reuters.
Iran diketahui memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah. Meski Israel memiliki rudal balistik yang lebih mumpuni, namun jumlah dan jenisnya lebih sedikit. Lantas, seberapa kuat rudal balistik yang dipakai Iran untuk menyerang Israel?
Kekuatan rudal balistik Iran
Dikutip dari Iran Primer, Iran sebagian besar memperoleh pasokan rudal dari sumber asing, terutama Korea Utara. Iran menjadi satu-satunya negara yang mengembangkan rudal sepanjang 2 ribu km tanpa terlebih dahulu memiliki kemampuan senjata nuklir.
Iran pun masih bergantung pada pemasok asing untuk beberapa bahan, komponen, dan peralatan utama, namun Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua. Mengutip Iran Watch, pada 2022 Jenderal Kenneth McKenzie Komando Pusat Amerika Serikat mengungkapkan Iran memiliki lebih dari 3 ribu rudal balistik. Jumlah ini belum termasuk potensi kekuatan rudal jelajah untuk serangan darat yang tengah berkembang di negara tersebut.
Iran telah mengalami kemajuan signifikan dalam hal presisi dan akurasi rudalnya selama satu dekade terakhir, ini menjadikan rudal-rudal tersebut sebagai ancaman konvensional yang semakin serius. Fokus pada peningkatan presisi dan akurasi rudal telah diiringi dengan pembatasan jangkauan rudal yang ditetapkan sendiri, yaitu 2 ribu km, yang pertama kali diumumkan ke publik pada 2015.
Rudal balistik dapat dikategorikan ke dalam lima kelas berdasarkan jangkauannya, yakni jarak dekat (kurang dari 300 km), jarak pendek (300 hingga 1.000 km), jarak menengah (1.000 hingga 3.000 km), jarak menengah (3.000 hingga 5.500 km), dan antarbenua (lebih dari 5.500 km). Persenjataan rudal balistik Iran sebagian besar terdiri dari rudal balistik jarak pendek (SRBM) dan rudal balistik jarak menengah (MRBM), meskipun diperkirakan ada beberapa yang sedang dikembangkan untuk rudal jarak jauh.
Rudal juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis bahan bakarnya, yaitu cair atau padat. Mesin rudal yang menggunakan bahan bakar cair umumnya memiliki kemampuan untuk menghasilkan daya dorong yang lebih besar per satuan berat bahan bakar dibandingkan dengan mesin roket padat. Namun, mesin berbahan bakar cair juga cenderung lebih kompleks dan memerlukan lebih banyak komponen presisi serta pergerakan yang rumit.
Jenis rudal balistik milik Iran
1.Rudal Shahab
Rudal Shahab dalam bahasa Persia berarti meteor. Rudal-rudal ini menggunakan bahan bakar cair, yang membuat proses peluncurannya memakan waktu yang cukup lama. Salah satu jenisnya adalah Shahab-3, yang didasarkan pada rudal Nodong dari Korea Utara. Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 900 km (560 mil) dan mampu membawa muatan seberat 1.000 kg (2.200 lbs).
2.Rudal Sajjil
Sajjil yang artinya tanah liat yang dipanggang dalam bahasa Persia, merupakan kelas rudal jarak menengah yang menggunakan bahan bakar padat. Rudal ini memiliki banyak keunggulan strategis, termasuk ketahanan karena persiapan peluncurannya memerlukan waktu yang lebih singkat. Salah satu jenis rudal Sajjil adalah Sajjil-2 yang memiliki jangkauan menengah sekitar 2 ribu km (1.200 mil) ketika membawa muatan hulu ledak seberat 750 kg (1.650 lbs). Uji coba pertama rudal ini dilakukan pada 2008.
3.Rudal Fateh
Iran juga memiliki serangkaian rudal berbahan bakar padat yang semakin akurat, jarak pendek dan sekarang jarak menengah, dengan jangkauan hingga seribu km (625 mil), dan mungkin sejauh 1.400 km (880 mil). Contohnya adalah Fateh -110, yang dapat terbang pada lintasan yang tetap berada dalam atmosfer bumi selama penerbangannya. Sayap kecil yang dipasang tepat di bawah bagian hulu ledak dapat mengarahkan roket ke sasarannya dengan lebih presisi.
4.Rudal Zolfaghar
Rudal Zolfaghar juga termasuk rudal balistik yang dimiliki Iran. Selain itu, ada pula Rudal Dezful , Haj Qasem Soleimani , dan Kheibar Shekan. Rudal-rudal tersebut menggunakan prinsip desain dasar yang sama dengan sistem tipe Fateh tetapi memiliki jangkauan yang lebih panjang, masing-masing sekitar 700, 1.000, 1.400, dan 1.450 km (440, 625, 880, dan 1.450 km). 900 mil). Rudal yang lebih besar diyakini membawa hulu ledak berkisar antara 450 hingga 600 kg (990 hingga 1.320 pon).
RIZKI DEWI AYU | iranprimer.usip.org | iranwatch.org
Pilihan editor: Teror Penusukan di Sydney, Begini Aturan Kepemilikan Senjata di Australia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini