TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Yordania mencegat dan menembak jatuh beberapa drone Iran yang menargetkan Israel karena dianggap melanggar aturan wilayah udara negara itu. Dua sumber di kemanan Yordania mengatakan militer Yordania saat ini waspada tingkat tinggi serta sistem radar negara itu telah memantau setiap aktivitas drone yang masuk dari arah Irak dan Suriah.
Warga di sejumlah kota di utara Yordania yang berbatasan dengan Suriah dan wilayah tengah serta selatan Yordania bisa mendengar aktivitas udara yang berat. Sedangkan di wilayah selatan Ibu Kota Amman yang sekitar 60 kilometernya dari Yerusalem, terlihat beberapa drone berseliweran.
Warga merubung sebuah drone berukuran besar yang jatuh di wilayah pinggir Kota Marj al Hamam. Sumber di keamanan Yordania mengatakan Angkatan Udara negara itu telah meningkatkan penerbangan pengintaian. Yordania sebelumnya mengatakan telah memantau wilayah udaranya mulai Sabtu malam, 13 April 2024, untuk pesawat masuk, pesawat keluar dan pesawat yang sekadar transit.
“Otoritas terkait telah mengambil keputusan untuk menutup wilayah udara sebagai langkah pencegahan karena alasan keamanan di sekitar Yordania,” kata Juru bicara Pemerintah Yordania Muhannad Mubaideen.
Mubaideen menyangkal laporan sejumlah media yang menyebut Kerajaan Yordania telah mengumumkan status darurat. Dia memastikan tidak ada warga negara Yordania yang menjadi korban akibat situasi ini.
Yordania bertetangga dengan Suriah dan Irak, serta berbagi pintu perbatasan dengan Israel dan Tepi Barat yang diduduki Tel Aviv. Yordania telah memantau perang Gaza yang hendak menumpas kelompok Hamas, yang diduga bersekutu dengan Iran. Sedangkan pada tahun lalu, Amman sudah meminta Washington agar mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot ke Yordania demi meningkatkan keamanan perbatasan negara itu.
Sebelumnya pada Sabtu malam, 13 April 2024, Iran melepaskan ratusan drone dan rudal ke Israel. Itu merupakan serangan balasan pertama yang dilakukan secara langsung oleh Republik Islam ke negara Yahudi tersebut. Serangan itu memicu sirene berbunyi di penjuru Negeri Bintang Daud pada Minggu pagi, 14 April 2024, ketika militer Israel berupaya mencegat proyektil Iran.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengonfirmasi serangan Iran ini pada Sabtu pukul 23.00 dengan menyebut serangan yang telah diantisipasi selama beberapa hari, telah dimulai. Hagari mengatakan Iran menembakkan rudal ke Israel, sementara “banyak” jet tempur berada di langit untuk menangkis serangan Tehran.
Iran telah berjanji akan balas dendam setelah Israel diduga menyerang kompleks kedutaan besarnya di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024, yang menewaskan tujuh orang penasihat militer Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Sumber: Reuters
Pilihan editor: PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini