TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan udara Iran terhadap Israel yang dilancarkan pada Sabtu malam, 13 April 2024, ketika Republik Islam meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tak berawak atau drone menuju negara Yahudi tersebut.
“Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini,” kata Guterres dalam pernyataan tertulis, dikutip dari situs PBB.
Serangan Iran, yang merupakan serangan langsung pertama terhadap Israel, memicu sirene berbunyi di seluruh negeri pada Minggu pagi, 14 April 2024, ketika militer Israel berupaya mencegat proyektil Iran. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengonfirmasi pada Sabtu pukul 23.00, serangan tersebut, yang telah diantisipasi selama beberapa hari, telah dimulai. Hagari mengatakan Iran menembakkan rudal ke Israel, sementara “banyak” jet tempur berada di langit untuk menangkis serangan Tehran.
Menurut laporan Times of Israel, sirene mulai terdengar di Israel selatan sekitar pukul 01.42 pagi sebelum meluas ke sebagian besar wilayah negara tersebut. Ledakan keras dilaporkan terdengar di utara dan selatan, serta di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, tepatnya beberapa kota di bagian utara.
Salvo Iran sejauh ini berjumlah lebih dari 200 drone dan rudal, kata Hagari seperti dikutip Times of Israel, dan telah menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer IDF. Dia mengatakan pertempuran belum berakhir, dan pasukan Israel masih mencegat ancaman yang datang. Guterres mengaku “sangat khawatir” dengan “bahaya nyata” dari eskalasi konflik antara keduanya, serta dampaknya terhadap kawasan Timur Tengah.
“Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai front di Timur Tengah,” ujarnya.
Iran telah mengakui serangan tersebut, menurut pengumuman dari kantor hubungan masyarakat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Sabtu.
“Pasukan Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal dan drone ke sasaran tertentu di dalam wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan udara yang menargetkan misi diplomatik Iran di Damaskus pada tanggal 1 April,” kata IRGC, seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan setelah 1 April, ketika pesawat tempur Israel diduga mengebom kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah dan menewaskan tujuh petugas militer IRGC termasuk dua komandan senior. Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.
“Saya telah berulang kali menekankan bahwa baik kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi,” kata Guterres.
TIMES OF ISRAEL | TASNIM
Pilihan editor: Korps Garda Revolusi Iran Sita Kapal Terafiliasi dengan Israel di Selat Hormuz
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini