TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Jumat, 12 April 2024 bahwa ia memperkirakan Iran akan menyerang Israel dalam waktu lebih dekat, dan memperingatkan Iran untuk tidak melanjutkan serangan.
Biden menjawab, “Jangan,” ketika ditanya oleh wartawan tentang pesannya kepada Iran, dan ia menekankan komitmen AS untuk membela Israel.
“Kami berdedikasi untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel. Kami akan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil,” katanya.
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih setelah pidato virtual pada konferensi hak-hak sipil, Biden mengatakan dia tidak akan membocorkan informasi rahasia, namun dia memperkirakan serangan akan terjadi “lebih cepat”.
Israel pada Jumat bersiap menghadapi serangan yang dilakukan oleh Iran atau proksinya, seiring meningkatnya peringatan akan adanya pembalasan atas serangan terhadap kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus pekan lalu. Serangan itu menewaskan seorang komandan senior Pasukan Quds di luar negeri Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan enam perwira lainnya.
Negara-negara seperti India, Perancis, Polandia dan Rusia telah memperingatkan warganya agar berkunjung ke wilayah tersebut, yang sudah rentan konflik akibat perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Menyusul negara-negara lain, Jerman pada Jumat juga meminta warganya untuk meninggalkan Iran.
Militer Israel menyatakan belum mengeluarkan instruksi baru kepada warga sipil, namun meminta masyarakat untuk tetap waspada.
“Selama beberapa hari terakhir, militer telah melakukan penilaian situasi dan menyetujui rencana untuk serangkaian skenario menyusul laporan dan pernyataan mengenai serangan Iran,” kata kepala juru bicara militer Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Jumat.
Israel tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan udara pada 1 April itu. Namun pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Israel “harus dihukum” dan harus melakukan operasi yang menurutnya setara dengan serangan di wilayah Iran.
Sebelumnya, penasihat keamanan Gedung Putih John Kirby mengatakan serangan yang dilaporkan akan segera dilakukan oleh Iran terhadap Israel merupakan ancaman nyata dan dapat dilakukan, namun tidak memberi detail tentang kemungkinan waktunya.
Kirby mengatakan AS sedang menaksir pasukannya di kawasan sehubungan dengan ancaman serangan dan mengamati situasi dengan sangat cermat.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan pada Kamis bahwa Washington memberi tahu Iran mereka “tidak terlibat dalam serangan” di Damaskus.
“Dan kami memperingatkan Iran agar tidak menggunakan serangan ini sebagai dalih untuk melakukan eskalasi lebih jauh di kawasan, atau menyerang fasilitas atau personel AS,” katanya kepada wartawan.
REUTERS | ANADOLU
Pilihan Editor: Irlandia, Spanyol, Norwegia Kian Dekat untuk Akui Negara Palestina