Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Reporter

image-gnews
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih pada Ahad mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah kembali berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ini dilakukan ketika tekanan meningkat terhadap Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan beberapa sandera Israel dan melakukan gencatan senjata dalam serangan yang telah berlangsung hampir tujuh bulan di Gaza.

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali “posisinya yang jelas” ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza meskipun ada kekhawatiran global terhadap lebih dari 1 juta warga Palestina yang berlindung di sana.

AS menentang invasi atas dasar kemanusiaan, sehingga memperburuk hubungan antar sekutu. Israel adalah salah satu negara yang akan dikunjungi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat ia kembali ke Timur Tengah pada Senin 29 April 2024.

Biden juga menekankan bahwa kemajuan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza harus “dipertahankan dan ditingkatkan,” menurut pernyataan itu.

Percakapan tersebut berlangsung kurang dari satu jam, dan mereka sepakat bahwa tanggung jawab tetap ada pada Hamas untuk menerima tawaran terbaru dalam negosiasi, menurut seorang pejabat AS yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

Tidak ada komentar dari kantor Netanyahu.

Sementara itu, seorang pejabat senior dari perantara utama Qatar, mendesak Israel dan Hamas untuk menunjukkan “komitmen dan keseriusan yang lebih besar” dalam negosiasi.

Qatar, yang menjadi tuan rumah markas besar Hamas di Doha, berperan penting bersama AS dan Mesir dalam membantu merundingkan penghentian sementara pertempuran pada November yang berujung pada pembebasan puluhan sandera.

Namun sebagai bentuk rasa frustrasinya, Qatar pada bulan ini mengatakan bahwa mereka sedang menilai kembali perannya.

Delegasi Israel diperkirakan akan tiba di Mesir dalam beberapa hari mendatang untuk membahas proposal terbaru dalam negosiasi. Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan dalam pesannya kepada The Associated Press bahwa delegasi dari kelompok pejuang Palestina itu juga akan berangkat ke Kairo.

Saluran televisi satelit Al Qahera News milik negara Mesir mengatakan bahwa delegasi tersebut akan tiba pada Senin.

Komentar juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari dalam wawancara dengan harian liberal Haaretz dan lembaga penyiaran publik Israel Kan diterbitkan dan disiarkan pada Sabtu malam.

Al-Ansari menyatakan kekecewaannya terhadap Hamas dan Israel, dengan mengatakan masing-masing pihak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan politik dan bukan mempertimbangkan kesejahteraan warga sipil.

Dia tidak mengungkapkan rincian mengenai perundingan tersebut selain mengatakan bahwa perundingan tersebut telah “secara efektif terhenti,” dan “kedua belah pihak tetap pada posisi masing-masing.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan Al-Ansari muncul setelah delegasi Mesir berdiskusi dengan para pejabat Israel mengenai “visi baru” untuk gencatan senjata yang berkepanjangan di Gaza, menurut seorang pejabat Mesir, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk secara bebas membahas perkembangannya.

Pejabat Mesir mengatakan bahwa para pejabat Israel terbuka untuk membahas pembentukan gencatan senjata permanen di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan tahap kedua. Israel menolak mengakhiri perang sampai Hamas dikalahkan.

Tahap kedua akan dimulai setelah pembebasan warga sipil dan sandera yang sakit, dan akan mencakup perundingan pembebasan tentara, tambah pejabat itu. Tahanan senior Palestina akan dibebaskan dan proses rekonstruksi akan diluncurkan.

Perundingan awal bulan ini berpusat pada proposal gencatan senjata selama enam minggu dan pembebasan 40 sandera sipil dan sakit yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Surat yang ditulis Biden dan 17 pemimpin dunia lainnya mendesak Hamas segera membebaskan warganya. Dalam beberapa hari terakhir, Hamas telah merilis video baru yang menunjukkan tiga sandera, sebuah dorongan nyata bagi Israel untuk membuat konsesi.

Meningkatnya tekanan terhadap Hamas dan Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata juga dimaksudkan untuk mencegah serangan Israel terhadap Rafah, kota di perbatasan dengan Mesir di mana lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza mencari perlindungan. Israel telah mengerahkan puluhan tank dan kendaraan lapis baja.

Serangan yang direncanakan ini telah meningkatkan kekhawatiran global.

“Hanya diperlukan satu serangan kecil untuk memaksa semua orang meninggalkan Palestina,” Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan pada sesi pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi, dan menambahkan bahwa ia yakin invasi akan terjadi dalam beberapa hari.

Namun juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada ABC bahwa Israel “meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan memasuki Rafah sampai kami memiliki kesempatan untuk benar-benar menyampaikan pandangan dan keprihatinan kami kepada mereka. Jadi, kita akan lihat ke mana arahnya.”

Penumpukan pasukan Israel mungkin juga merupakan taktik tekanan terhadap Hamas dalam perundingan. Israel memandang Rafah sebagai benteng besar terakhir Hamas. Mereka bersumpah untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan kelompok tersebut.

Kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa invasi ke Rafah akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah menyedihkan di Gaza, dimana kelaparan merajalela. Sekitar 400 ton bantuan tiba pada Ahad di pelabuhan Ashdod di Israel – pengiriman terbesar melalui laut melalui Siprus – menurut Uni Emirat Arab. Belum jelas bagaimana atau kapan bantuan itu akan dikirim ke Gaza.

Pilihan Editor: Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

ARAB NEWS | AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

4 jam lalu

Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

6 jam lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

7 jam lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.


Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

9 jam lalu

Zendaya berpose di Met Gala, yang merupakan gala penggalangan dana tahunan yang diadakan untuk kepentingan Metropolitan Museum of Art's Costume Institute dengan tema tahun ini 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' di New York City, New York, AS, 6 Mei 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

14 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

14 jam lalu

Mohammed Al-Torok, seorang warga Palestina yang baru dibebaskan dan ditahan oleh tentara Israel dan mengatakan dia disiksa di tahanan Israel, menerima perawatan di rumah sakit, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, Kamis, 2 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.


HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

15 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

15 jam lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

16 jam lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

16 jam lalu

Helikopter Apache militer Israel terbang di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 14 Mei 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.