Indonesia Tegas Bantah Isu Normalisasi
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah membantah isu normalisasi hubungan dengan Israel yang beberapa kali muncul di media asing.
Pada awal Maret, media Jewish Insider menerbitkan artikel yang mengatakan Indonesia bekerja sama dengan Israel untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Gaza pada 2023, dan bahwa itu “membiarkan pintu terbuka” bagi kemungkinan hubungan diplomatik kedua negara yang sebelumnya ditunda.
Merespons hal tersebut, Iqbal mengatakan Kementerian Luar Negeri berkomunikasi dan berkoordinasi “dengan berbagai pihak” dalam proses evakuasi WNI dari Gaza saat itu. Ada sepuluh orang WNI yang menetap di Gaza ketika Israel mulai menyerang wilayah kantong tersebut pada Oktober 2023.
“Proses evakuasi ini sepenuhnya misi kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan isu normalisasi hubungan atau isu politik apapun,” kata Iqbal dalam pesan singkat kepada media pada Kamis, 7 Maret 2024.
Jewish Insider pada Februari lalu juga melaporkan bahwa Indonesia dan Israel berencana mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik sebelum tertunda oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan perang Israel di Gaza setelahnya, mengutip tiga sumber anonim yang terlibat dalam negosiasi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Eli Cohen selaku Menteri Luar Negeri Israel saat itu telah menyetujui rancangan akhir perjanjian normalisasi hubungan kedua negara sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh, kata para sumber. Politikus Andi Widjajanto yang pernah menjabat Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) disebut terlibat dalam negosiasi sebagai penasihat senior Jokowi.
Kementerian Luar Negeri menyatakan tidak tahu-menahu soal pertemuan tersebut. “Kementerian Luar Negeri tidak mengetahui sama sekali mengenai pertemuan ini,” kata Iqbal lewat pesan singkat pada Kamis, 29 Februari 2024.
Perihal kaitan normalisasi hubungan Indonesia-Israel dengan OECD, Nikkei Asia pada 4 Februari 2024 mengutip sumber-sumber diplomatik yang mengatakan bahwa Israel menyuarakan keberatannya dalam memulai proses aksesi Indonesia.
Israel tampaknya tidak serta-merta menentang keanggotaan Indonesia, menurut media Jepang itu, namun menyebut situasi di Timur Tengah dan tiadanya hubungan diplomatik sebagai alasan. Israel, yang sedang membombardir Gaza sejak Oktober 2023, telah mendapat kecaman keras dari Indonesia atas hal itu. Indonesia juga tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Kementerian Luar Negeri saat itu juga menepis kabar tersebut. Iqbal mengatakan pembahasan mengenai keanggotaan baru OECD sepenuhnya bersifat internal di antara negara-negara anggota.
“Sehingga Indonesia tentu saja yang belum menjadi anggota tidak terlibat di dalam pembahasan tersebut,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Senin, 5 Januari 2024.
“Kedua, Indonesia tidak melihat adanya kaitan antara sikap konsisten Indonesia mendukung Palestina selama ini dengan keanggotaan Indonesia di OECD,” kata dia.
NABIILA AZZAHRA A. | TIMES OF ISRAEL
Pilihan Editor: Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur