Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Reporter

image-gnews
Walid Daqqah. Foto: X
Walid Daqqah. Foto: X
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker, menurut laporan media. Selama di penjara, ia menulis beberapa buku, termasuk cerita anak-anak.

Daqqah, 62 tahun, meninggal di pusat medis Shamir dekat Tel Aviv. Dia didiagnosis menderita kanker sumsum tulang langka pada Desember 2022 dan sebelumnya menderita leukemia.

Daqqah, seorang warga negara Israel, ditangkap pada Maret 1986 dan dipenjara karena menjadi anggota sel bersenjata Front Populer untuk Pembebasan Palestina yang disalahkan atas penculikan dan pembunuhan seorang tentara Israel pada 1984.

Hukuman seumur hidupnya dikurangi menjadi 37 tahun, namun dua tahun tambahan ditambahkan pada 2018 setelah ia mencoba menyelundupkan ponsel ke penjara. Dia dijadwalkan dibebaskan pada Maret 2025.

Pada 1999, ia menikah saat berada di balik jeruji besi. Bersama istrinya, Sana Salameh, ia menyambut seorang putri – Milad – pada 2020, yang dikandung setelah spermanya diselundupkan keluar penjara.

“Petugas Israel di dalam penjara mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak akan mengizinkannya memiliki anak, namun dia menang karena memiliki Milad,” kata istrinya kepada Al Jazeera.

Setahun kemudian Daqqa didiagnosis menderita myelofibrosis – suatu bentuk kanker sumsum tulang langka yang mengganggu produksi sel darah normal tubuh. Kelompok hak asasi manusia mulai menekan Israel untuk membebaskannya dengan alasan medis.

Tahun lalu, Addameer, sebuah kelompok hak asasi manusia yang mendukung tahanan Palestina, mengatakan bahwa Daqqa “sangat membutuhkan perhatian medis yang mendesak”, menuduh pihak berwenang Israel menolak perawatan yang diberikan kepadanya, dan menyerukan “pembebasan segera”.

Permintaan pembebasan bersyarat medis ditolak, menurut Klub Tahanan Palestina, sebuah asosiasi warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Amnesty International pada Sabtu mengulangi seruannya untuk pembebasannya. “Sejak 7 Oktober 2023, Walid Daqqah telah disiksa, dipermalukan, kunjungan keluarga ditolak dan semakin banyak diabaikan secara medis,” kata kelompok tersebut.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Ramallah untuk mengenang salah satu tahanan Palestina paling terkemuka itu.

Kantor berita Palestina Wafa menggambarkan Daqqa sebagai “pejuang kemerdekaan”, sementara Hamas mengatakan bahwa mereka memperbarui “perjanjian dengan para tahanan sampai mereka mendapatkan kebebasan”, menyusul berita kematiannya.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mencatat bagaimana kematian Daqqa “terjadi di penjara pendudukan”.

Pada Minggu, setelah berita kematian Daqqa diumumkan oleh Israel, penghormatan mengalir di media sosial untuk mengenang dia dan karyanya.

“Dia adalah salah satu intelektual tahanan yang paling terkemuka, dengan beberapa karyanya, terutama 'Melting the Consciousness', 'Parallel Time', dan novel 'The Secret of the Oil Story', yang menerima penghargaan lokal dan Arab,” Lema , seorang diplomat di Misi Palestina untuk Uni Eropa, mengatakan dalam sebuah postingan di X.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Daqqa meninggalkan warisan sebagai pahlawan Palestina,” katanya.

Menteri Keamanan Nasional Israel yang juga tokoh ektremis kanan Itamar Ben-Gvir – yang bertanggung jawab atas Layanan Penjara Israel – mengatakan bahwa Israel “tidak menangis” atas kematian Daqaa, yang ia sebut sebagai “teroris”.

Dalam sebuah postingan di media sosial, dia mengatakan bahwa kehidupan Daqqa telah berakhir secara alami dan itu bukan bagian dari “hukuman mati bagi teroris” sebagaimana “seharusnya”.

Otoritas penjara Israel secara teratur menunda pemeriksaan dan operasi mendesak bagi tahanan Palestina selama bertahun-tahun, menurut kelompok tahanan.

Dokter spesialis tidak selalu tersedia, kecuali dokter gigi, dan “obat pereda nyeri yang dijual bebas diberikan sebagai obat untuk hampir semua masalah kesehatan”, kata kelompok hak asasi manusia dalam laporan bersama kepada PBB.

Setidaknya 10 warga Palestina telah tewas di penjara Israel sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, menurut Wafa. Namun penyelidikan media Israel Haaretz mengatakan bahwa jumlahnya sebenarnya setidaknya 27 orang.

Sebelumnya, pada 2020, empat tahanan Palestina tewas dalam tahanan Israel; dan pada November 2021, tahanan Palestina Sami Umour, 39, meninggal setelah penundaan selama berbulan-bulan dalam operasi yang sangat dibutuhkan karena masalah jantung serius yang dideritanya.

Keterlambatan dalam memutuskan kasus Daqqa dan tahanan sakit lainnya digambarkan oleh Qadura Fares, direktur Masyarakat Tahanan Palestina, LSM utama hak-hak tahanan Palestina, sebagai kebijakan “pembunuhan yang lambat dan sistematis”.

Tahanan Palestina yang paling terkenal di Israel adalah Marwan Barghouti, mantan pemimpin Fatah yang dijatuhi hukuman karena perannya dalam serangan anti-Israel di awal tahun 2000an, dan telah menghabiskan 20 tahun di balik jeruji besi.

Para pendukungnya berharap dia akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang disepakati pada November 2023 antara Israel dan Hamas. Ini beberapa minggu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, ketika 80 sandera Israel dan 240 tahanan Palestina dibebaskan.

Tidak ada kesepakatan lebih lanjut yang dicapai meskipun negosiasi tidak langsung ditengahi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.

Pilihan Editor: Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

AL ARABIYA | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

12 jam lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.


Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

12 jam lalu

Pengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.


Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

13 jam lalu

Masyarakat yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam dan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis menggelar aksi stop the war on gaza untuk peringatan 100 hari genosida gaza pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat. Bertepatan 115 hari agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, massa menuntut genjatan senjata permanen. Dalam perang yang sudah berlangsung 3 bulan 5 hari tersebut, sebanyak 23.708 orang sipil Palestina meninggal dunia, lebih dari 60 ribu orang luka-luka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah


AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

14 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled
AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.


Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

15 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah


Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

18 jam lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

19 jam lalu

Truk bantuan mengantri dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang mendesak langkah-langkah untuk memungkinkan
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.


Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

22 jam lalu

Teknisi merangkai komponen elektronik anti sadap di pabrik kawasan industri Taman Tekno Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, 21 Desember 2015. Teknologi enkripsi atau anti sadap yang digunakan untuk perangkat keras seperti Handie Talkie (HT), `Jammer` dan beberapa alat militer. ANTARA/Prasetyo Utomo
Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

Amnesty International Security Lab mengungkap adanya pengadaan alat penyadapan melalui Singapura sepanjang 2019 hingga 2021.


Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

22 jam lalu

Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.


Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

1 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid (kiri) dan Anggota KPU August Mellaz (kanan) berbincang saat penyerahan petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.