Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Presiden Cina Xi Jinping melambaikan tangan saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. Untuk pertama kalinya dalam satu tahun Xi Jinping dan Biden bertemu melakukan pembicaraan yang bertujuan mengurangi perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba dan kecerdasan buatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden Cina Xi Jinping melambaikan tangan saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. Untuk pertama kalinya dalam satu tahun Xi Jinping dan Biden bertemu melakukan pembicaraan yang bertujuan mengurangi perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba dan kecerdasan buatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping tentang pelantikan presiden Taiwan pada Mei mendatang dan ketegangan di Laut Cina Selatan, dua isu yang menjadi titik panas dalam hubungan kedua negara tersebut, dalam percakapan telepon pada Selasa, 2 April 2024.

Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin mengadakan diskusi yang “jujur dan konstruktif” mengenai berbagai isu seperti progres dalam isu-isu yang dibahas di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Woodside, pemberantasan narkotika, komunikasi antar militer, hingga kecerdasan buatan (AI).  

“Presiden Biden menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta supremasi hukum dan kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan,” kata Gedung Putih dalam pernyataan resmi.

AS dan Cina memegang posisi berbeda perihal wilayah Laut Cina Selatan yang disengketakan. Cina mengklaim sebagian besar wilayah perairan strategis tersebut, yang berada dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Cina tidak memiliki dasar hukum.

Sementara, AS teguh mendukung Filipina, yang belakangan ini sering kali bentrok dengan Cina di Laut Cina Selatan. Filipina mengatakan pada Selasa bahwa penasihat keamanan nasionalnya dan penasihat AS membahas “tindakan pemaksaan, agresif, dan menipu” yang dilakukan Beijing di Laut Cina Selatan.

Xi, dalam percakapan telepon dengan Biden, mengatakan hubungan antara Cina dan AS mulai stabil. Namun ia memperingatkan bahwa mereka bisa “terjerumus ke dalam konflik atau konfrontasi”, menurut kantor berita resmi Cina, Xinhua.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan setelah panggilan telepon tersebut bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Cina dalam beberapa pekan mendatang. Lawatan tersebut menyusul perjalanan Menteri Keuangan Janet Yellen pekan ini.

Percakapan selama hampir dua jam antara Xi dan Biden dilakukan menjelang pertemuan pekan depan antara Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Senin, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan militer AS dan Cina akan mengadakan perundingan maritim pekan ini di Honolulu. Washington telah menyatakan kekhawatirannya atas penggunaan meriam air oleh penjaga pantai Cina terhadap kapal-kapal Filipina di dekat Beting Thomas Kedua, di bagian Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Dalam percakapan Xi dan Biden, Kirby mengatakan presidennya juga menyampaikan kekhawatiran AS terhadap aplikasi media sosial populer TikTok. Aplikasi tersebut kini dihadapkan dengan paksaan melakukan divestasi dari pemiliknya di Cina, ByteDance, berdasarkan usulan undang-undang AS atas masalah keamanan data dan disinformasi.

“Dia menjelaskan kepada Presiden Xi bahwa ini bukan tentang pelarangan aplikasi, melainkan kepentingan kami untuk melakukan divestasi sehingga kepentingan keamanan nasional, dan keamanan data rakyat Amerika dapat terlindungi,” kata Kirby.

Xi dan Biden bertemu tatap muka di Bali pada November 2022, kemudian bertemu langsung saat menghadiri KTT Woodside di California pada November 2023. Kedua pemimpin sepakat di Woodside untuk menjaga jalur komunikasi terbuka secara rutin, kata Kirby, dan panggilan telepon terbaru ini merupakan bagian dari upaya tersebut.

Panggilan telepon terakhir antara keduanya dilakukan pada Juli 2022.

REUTERS

Pilihan Editor: Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 jam lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

14 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

17 jam lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Keamanan Publik Tiongkok Wang Xiaohong di Wisma Negara Diaoyutai, 26 April 2024, di Beijing, Tiongkok. Mark Schiefelbein/Pool melalui REUTERS
Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.


18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

3 hari lalu

Seorang anak perempuan Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.


Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

3 hari lalu

Gedung Departemen Luar Negeri  di Washington. Reuters
Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.


Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.