TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Spanyol, Irlandia, Slovenia dan Malta telah mengumumkan bahwa mereka siap mengakui Negara Palestina sebagai “satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan keamanan” di wilayah yang dilanda perang tersebut.
Keempat pemimpin tersebut berkumpul di sela-sela pertemuan puncak di Brussel pada Jumat untuk membahas “kesiapan mereka untuk mengakui Palestina,” dan menambahkan bahwa mereka siap untuk melakukannya “bila hal tersebut dapat memberikan kontribusi positif dan keadaannya tepat.”
“Kami sepakat bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan stabilitas abadi di kawasan ini adalah melalui penerapan solusi dua negara, dimana negara Israel dan Palestina hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan,” sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh empat kepala pemerintahan membaca.
Meskipun Uni Eropa mendukung solusi dua negara – yang akan memberikan status kenegaraan bagi Palestina – dan merupakan donor bantuan terbesar bagi Palestina, Uni Eropa belum secara bulat mendukung pengakuan negara Palestina. Baru 9 dari 27 negara anggota UE saat ini mengakui hak warga Palestina untuk mempunyai negara sesuai dengan apa yang disebut sebagai perbatasan tahun 1967, yang mencakup Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.
Spanyol dan Irlandia mempelopori upaya pengakuan Uni Eropa terhadap Palestina
Sejak pecahnya perang di Gaza, Irlandia dan Spanyol telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk mengakui Palestina, dan mempelopori upaya untuk memperkuat sikap UE terhadap Israel dalam menanggapi banyaknya korban jiwa di Gaza.
Spanyol
November lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez bersumpah bahwa pemerintahan barunya akan menjadikan pengakuan negara Palestina sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negerinya.
Berbicara setelah KTT di Brussel pada Jumat, Sánchez mengatakan kepada wartawan bahwa Spanyol lebih memilih untuk bergerak sejalan dengan negara-negara UE lainnya daripada mengakui negara Palestina secara sepihak, sebuah ide yang telah digagasnya di masa lalu.
"Kami ingin mengambil langkah ini secara bersatu. Ini adalah langkah yang menentukan untuk meletakkan dasar perdamaian abadi," katanya, seraya menambahkan bahwa UE harus "secara hati-hati mengkalibrasi" saat yang tepat untuk mengambil langkah tersebut.
Sánchez juga berpendapat bahwa fakta bahwa keempat pemimpin tersebut mewakili semua sisi spektrum politik – dengan Spanyol dan Malta dipimpin oleh partai-partai kiri-tengah, Slovenia oleh partai Liberal, dan Irlandia oleh partai kanan-tengah – menunjukkan adanya konsensus politik yang luas bahwa pengakuan atas Palestina diperlukan untuk setiap proses perdamaian di masa depan.