TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengecam serangan teroris yang terjadi di sebuah gedung konser dekat Moskow, Rusia, pada Jumat malam. Korban tewas pada Sabtu malam WIB mencapai 115 orang dan melukai 120 lainnya.
“Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Sabtu 23 Maret 2024.
Sebelumnya pada hari yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa sejauh ini belum ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa KBRI Moskow telah mengimbau masyarakat Indonesia di Rusia untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa waktu mendatang.
Aparat keamanan Rusia sedang memperketat keamanan menyusul serangan tersebut, kata Judha.
“Segera hubungi hotline KBRI Moskow apabila mengalami situasi kedaruratan,” katanya.
Menyusul serangan tersebut, di dekat Moskow, dan menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Serangan tersebut terjadi di sebuah gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk, sebuah kota di sebelah barat Moskow.
Otoritas Moskow segera meningkatkan pengamanan. Warga kota digeledah sebelum diizinkan masuk ke sejumlah fasilitas umum seperti stasiun kereta bawah tanah.
Menanggapi peristiwa itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan berharap semua korban yang terluka segera pulih.
Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan dirinya telah memerintahkan pembatalan seluruh acara konser di wilayahnya sepanjang akhir pekan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan di gedung konser Moskow. Kelompok teror tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, di Telegram.
Politisi Rusia Alexander Khinshtein mengatakan para penyerang melarikan diri dengan mobil merk Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 kilometer barat daya Moskow pada Jumat malam dan mengabaikan seruan untuk berhenti.
Dia mengatakan dua orang ditangkap setelah terjadi kejar-kejaran mobil dan dua lainnya melarikan diri ke hutan. Dari keterangan Kremlin, tampaknya mereka juga kemudian ditahan.
Khinshtein mengatakan pistol, magasin senapan serbu, dan paspor dari Tajikistan – negara Asia Tengah yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet – ditemukan di dalam mobil.
Pilihan Editor: Sekjen PBB Kutuk Penembakan di Gedung Konser Moskow
ANTARA