TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengutuk penembakan di gedung konser Moskow Rusia pada Jumat malam.
“Sekretaris Jenderal mengutuk sekeras-kerasnya serangan teroris hari ini di gedung konser di luar Moskow, yang menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 145 lainnya,” kata Wakil Juru Bicara Sekretaris PBB Farhan Haq dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan Guterres menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada Rusia, dan mengutarakan harapannya agar mereka yang terluka dalam serangan itu dapat segera pulih.
Menurut informasi awal, serangan itu terjadi di Krasnogorsk, pusat administrasi wilayah Moskow, saat kelompok musik Picnic sedang tampil di Balai Kota Crocus.
Ledakan di lokasi tersebut kemudian menimbulkan kebakaran besar.
Kementerian Kegawatdaruratan Rusia mengatakan sekitar sepertiga bangunan dilalap api, dan beberapa helikopter berupaya memadamkan kobaran api.
Nasib para penembak masih belum diketahui, dan sejumlah laporan mengklaim mereka berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian. ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan di gedung konser Moskow, Rusia pada Jumat malam.
Orang-orang bersenjata menyerbu gedung konser besar di Moskow dan menembakkan senjata otomatis ke arah kerumunan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menurut kantor berita negara Rusia TASS, mengutip Dinas Keamanan Federal (FSB).
Laporan berita Rusia mengatakan para penyerang juga menggunakan bahan peledak, menyebabkan kebakaran besar di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow pada Jumat 22 Maret 2024.
Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan beberapa dari mereka yang terluka telah dirawat di fasilitas medis.
Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan kepulan asap hitam membubung di atas gedung di pinggiran Krasnogorsk di utara ibu kota Rusia, yang dapat menampung beberapa ribu orang dan pernah menjadi tuan rumah bagi artis-artis internasional terkemuka.
Media Rusia melaporkan bahwa tiga hingga lima orang yang mengenakan seragam tempur telah menembakkan senjata ke kerumunan yang sedang menghadiri konser band rock “Picnic”.
Seorang jurnalis kantor berita RIA Novosti yang berada di lokasi kejadian mengatakan orang-orang bersenjata melepaskan tembakan otomatis dan melemparkan granat atau bom pembakar. Api dengan cepat menyebar ke seluruh ruang konser.
“Orang-orang yang berada di aula digiring ke tanah untuk melindungi diri dari penembakan selama 15 atau 20 menit,” kata jurnalis tersebut seperti dikutip.
Orang-orang mulai merangkak keluar ketika keadaan sudah aman, lapor jurnalis tersebut, seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan berada di lokasi kejadian.
Pernyataan Guterres muncul setelah pernyataan sebelumnya di mana PBB menyatakan duka cita atas serangan mematikan tersebut.
Dewan Keamanan PBB juga mengutuk serangan teroris yang keji dan pengecut.
“Tindakan terorisme tercela ini mengakibatkan hilangnya puluhan nyawa,” kata anggota Dewan dalam sebuah pernyataan, mengungkapkan simpati dan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga korban dan rakyat Rusia.
Anggota Dewan Keamanan PBB menegaskan kembali bahwa terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional, serta menegaskan perlunya meminta pertanggungjawaban para pelaku, penyelenggara, penyandang dana dan mendukung tindakan terorisme tercela, serta membawa mereka ke pengadilan.
Mereka mendesak semua negara, sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan resolusi Dewan terkait, untuk secara aktif bekerja sama dengan Rusia serta semua otoritas terkait lainnya.
Pilihan Editor: Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow
ANADOLU