TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjerumuskan UNRWA ke dalam krisis, Israel belum juga memberikan bukti atas tuduhannya tentang 12 staf badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina itu terlibat dalam serangan Hamas 7 Oktober. Israel juga menuduh 10% dari seluruh pekerja UNRWA berafiliasi dengan Hamas.
Tuduhan mengejutkan ini menyebabkan beberapa negara, termasuk AS, memotong dana untuk lembaga tersebut, yang merupakan sarana penting untuk menyalurkan bantuan ke Gaza dalam apa yang secara luas digambarkan sebagai krisis kemanusiaan.
Uni Eropa
Pejabat tinggi bantuan kemanusiaan Uni Eropa, Kamis, 14 Maret 2024, mengatakan dia tidak melihat bukti dari Israel untuk mendukung tuduhannya terhadap staf badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), yang seharusnya terus memainkan peran “penting” di Gaza.
Komisi eksekutif Uni Eropa adalah donor UNRWA yang terbesar setelah Amerika Serikat. Pada 1 Maret, mereka menyatakan akan membayar 50 juta euro kepada badan tersebut, namun menahan 32 juta euro sementara badan tersebut menangani tuduhan Israel.
Janez Lenarcic, kepala bantuan kemanusiaan dan manajemen krisis di Komisi Eropa, mengatakan bahwa baik dia maupun – menurut pengetahuannya – siapa pun di eksekutif UE, atau donor UNRWA lainnya tidak pernah diberikan bukti oleh Israel.
“Bahkan jika tuduhan tersebut, pada akhirnya, terbukti benar, bukan berarti UNRWA adalah pelakunya,” katanya kepada wartawan.
Dalam kasus ini, Lenarcic mengatakan akuntabilitas individu akan lebih diutamakan daripada keadilan ringkasan – dan lembaga yang “tidak tergantikan” akan diminta untuk membersihkan dan melanjutkan.
“UNRWA telah bereaksi dengan baik, segera, dan efektif. Dibutuhkan beberapa langkah. Ada penyelidikan. Ada ulasannya. Sejauh ini kami puas dengan semua ini,” kata Lenarcic.
“UNRWA tentu saja mempunyai peran penting di sini karena UNRWA memiliki infrastruktur, gudang, tempat penampungan, dan kapasitas logistik yang tak tertandingi.”
Australia
Australia, Jumat, 14 Maret 2024, mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan pengungsi Palestina, UNRWA, setelah menyelidiki klaim Israel yang belum terverifikasi.
“Sifat tuduhan ini memerlukan tanggapan yang segera dan tepat,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong.
“Saran terbaik yang ada saat ini dari lembaga-lembaga dan pengacara pemerintah Australia adalah bahwa UNRWA bukanlah organisasi teroris,” tegasnya.