Kanada
Kanada mengumumkan akan mencabut pembekuan pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), setelah menghadapi kritik keras karena memotong bantuan selama perang Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen mengatakan pemerintah “melanjutkan pendanaannya kepada UNRWA sehingga lebih banyak yang dapat dilakukan untuk menanggapi kebutuhan mendesak warga sipil Palestina”.
Stasiun penyiaran Kanada CBC News juga melaporkan pada awal Februari bahwa Kanada belum melihat adanya intelijen yang mendukung klaim tersebut sebelum memutuskan untuk memotong pendanaan.
Swedia
Swedia, pekan lalu, mengatakan pihaknya melanjutkan bantuan kepada badan PBB untuk Palestina yang kekurangan uang dengan pencairan awal sebesar $20 juta setelah menerima jaminan pemeriksaan tambahan atas pengeluaran dan personelnya.
Untuk membuka pemblokiran bantuan tersebut, UNRWA telah setuju untuk “mengizinkan pengendalian, audit independen, untuk memperkuat pengawasan internal dan pengendalian ekstra terhadap personel”, kata pemerintah Swedia.
Amerika Serikat
Sebagai sekutu abadi Israel, Amerika Serikat mengambil jalan untuk menghentikan secara permanen pendanaan untuk UNRWA. Alasannya karena ada tentangan dari Kongres.
Padahal hasil penelitian intelijen AS terhadap klaim Israel itu menunjukkan bahwa beberapa tuduhan tersebut dapat dipercaya, meskipun tidak dapat diverifikasi secara independen, dan juga menimbulkan keraguan terhadap klaim adanya hubungan yang lebih luas dengan kelompok militan.
Menurut Wall Street Journal yang dilansir The Guardian, laporan intelijen, yang dirilis Februari, menilai dengan “keyakinan rendah” bahwa segelintir staf telah berpartisipasi dalam serangan tersebut, menunjukkan bahwa mereka menganggap tuduhan tersebut dapat dipercaya meskipun mereka tidak dapat memastikan kebenarannya secara independen.
Namun hal ini menimbulkan keraguan atas tuduhan bahwa badan PBB tersebut bekerja sama dengan Hamas dalam cara yang lebih luas. Journal mengatakan laporan tersebut menyebutkan bahwa meskipun UNRWA berkoordinasi dengan Hamas untuk memberikan bantuan dan beroperasi di wilayah tersebut, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa UNRWA bermitra dengan kelompok tersebut.
Selain itu, laporan tersebut mencatat ketidaksukaan Israel terhadap UNRWA, kata dua sumber yang mengetahui hal tersebut kepada Journal. “Ada bagian khusus yang menyebutkan bagaimana bias Israel berfungsi untuk salah mengartikan penilaian mereka terhadap UNRWA dan mengatakan bahwa hal ini telah mengakibatkan distorsi,” kata salah satu sumber.
REUTERS | AL JAZEERA | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'