TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus pada Kamis, 14 Maret 2024, mengutarakan saat ini belum ada niat untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai pemimpin umat Katholik dunia. Sebab kondisi kesehatannya masih cukup prima untuk menjalankan tugas-tugas kepausan.
“Ini (mengundurkan diri) adalah sebuah hipotesis yang masih jauh karena saya tidak punya alasannya yang cukup untuk membuat saya berfikir soal menyerahkan jabatan ini,” kata Paus Fransiskus, yang dipublikasi dalam surat kabar asal Italia Corriere della Sera, Kamis, 14 Maret 2024.
Paus Fransiskus, 87 tahun, dalam beberapa tahun terakhir kondisi fisiknya semakin lemah. Dia terkadang menggunakan kursi roda atau sebuah tongkat untuk bergerak. Belum lama ini, dia menderita apa yang digambarkan sebagai serangan bronkitis atau pilek yang menyebabkannya terbatas berbicara di depan umum.
“Saya berterima kasih pada Tuhan karena saya mendapatkan tubuh yang sehat dan mudah-mudahan akan ada banyak proyek yang bisa diwujudkan,” kata Paus Fransiskus, sambil mengulang apa yang dia anggap mengundurkan diri hanya jika terjadi hambatan fisik yang berarti.
Paus Fransiskus dalam keterangannya juga mempertahankan keputusannya agar pendeta mau memberkati pernikahan pasangan sesama jenis. Alasannya, sudah menjadi tugas gereja khatolik Roma terbuka pada siapapun dan Tuhan mencintai semua orang, termasuk para pendosa. Pada saat yang sama, keputusan itu tidak menimbulkan perubahan pada doktrin Katholik, yang hanya mengaku pernikahan beda klamin. Menurut Paus Fransiskus, jika ada pendeta yang tidak mau memberkati pernikahan sesama jenis, maka itu tidak akan mengarah ke perpecahan.
Paus Fransiskus menduduki jabatan sebagai pemimpin umat Katholik dunia setelah Paus Benediktus XVI mengundurkan diri karena sudah lansia (85 tahun). Paus Benediktus XVI menjadi paus pertama yang mundur setelah 600 tahun. Dia meninggal pada usia 95 tahun.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini