Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan sudah hampir enam pekan sejak mereka berhasil menyalurkan bantuan ke Gaza utara.
Masyarakat yang masih bertahan hidup terpaksa mencampuri makanan mereka dengan pakan ternak hingga rerumputan, menurut Fikri yang mendapat informasinya dari wartawan lokal yang meliput di Gaza utara. “Bahkan mereka terpaksa makan kaktus mentah,” ujarnya.
Dia mengaku bahwa MER-C belum membuat program bantuan untuk Ramadan kali ini, karena masih kesulitan mencari bahan-bahan untuk dibagikan kepada warga. Daging hewan menjadi semakin langka di Gaza, katanya. Kelangkaan itu menyulitkan mereka untuk mengadakan acara sahur dan buka puasa bersama.
Karena daging langka, mereka menyediakan kentang rebus untuk warga, yang bisa didapatkan karena banyak warga masih bercocok tanam di Gaza selatan. Berbeda dengan utara, katanya, yang sebagian besar ladangnya hancur karena pembombardiran intens.
Mereka juga masih terus membagikan susu formula, sembako berupa sayur-mayur, popok, hingga mendanai biaya rumah sakit bagi korban luka-luka.
“Tapi di bulan Ramadan ini kita masih merancang program-program. Yang bingung adalah mencari item di pasar, sangat-sangat sulit,” ujarnya.
Fikri berkata MER-C sebelumnya telah menyalurkan bantuan dari Mesir berupa ribuan kantong tepung gandum dan terigu. Bantuan-bantuan tersebut mereka distribusikan ke Gaza tengah dan selatan.
NABIILA AZZAHRA
Pilihan editor: Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap