TEMPO.CO, Jakarta - Setelah hampir dua minggu kekerasan geng dan ketidakstabilan yang meningkat, jutaan orang Haiti terbangun dengan berita bahwa Ariel Henry telah berjanji untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri negara tersebut.
Pengumuman ini disampaikan pada Senin setelah Amerika Serikat mendesaknya untuk mundur dan mengantar proses politik transisi untuk membendung kerusuhan. Ariel Henry tidak pernah ditunjuk sebagai pemimpin dan ia mengangkat diri setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021.
Di negeri yang telanjur kacau karena kepemimpinan yang buruk selama ini dan berkuasanya geng-geng bersenjata, apa yang diharapkan setelah ini?
Apakah pengunduran diri Ariel Henry berdampak?
Para pemimpin masyarakat sipil Haiti menyambut baik pengunduran diri Henry. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah langkah ini segera mengatasi keadaan? Jawabannya masih belum jelas.
Selama bertahun-tahun, negara ini telah dirongrong oleh para pemimpin yang korup, lembaga-lembaga negara yang gagal, dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang saling berseteru, serta pemilihan umum federal yang tidak kunjung dilaksanakan.
"Pertama-tama, kami harus mengatakan bahwa kami pikir ini adalah hal yang baik," kata Rosy Auguste Ducena, seorang pengacara dan direktur program di Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional Haiti (RNDDH), mengenai pengunduran diri perdana menteri.
Namun, Ducena mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara telepon dari Port-au-Prince pada Selasa pagi, 12 Maret 2024, bahwa pengumumannya tidak banyak membantu membendung kecemasan dan ketakutan di lapangan.
Bagian Barat, yang meliputi ibu kota, tetap "sangat tegang" setelah berhari-hari terjadi kekerasan geng, katanya. "Jalan-jalan terus kosong."
Sejak akhir Februari, kelompok-kelompok bersenjata Haiti telah melancarkan serangan terhadap polisi, penjara, dan lembaga-lembaga negara lainnya. Bandara utama di Port-au-Prince telah ditutup, dan penduduk takut meninggalkan rumah mereka untuk mendapatkan air, makanan, dan persediaan lainnya.
Bagaimana kekuasaan dipindahtangankan?
Para pemimpin kelompok-kelompok bersenjata, yang salah satunya mengatakan negeri itu akan menghadapi “perang saudara” jika Henry tidak mundur, belum berkomentar atas pengumuman perdana menteri itu.
Namun tampaknya janji Henry untuk mundur setelah dewan kepresidenan transisi dan penggantinya dipilih tidak akan cukup untuk membuat kelompok-kelompok tersebut meletakkan senjata.
Jimmy Cherizier, seorang mantan perwira polisi yang dikenal sebagai Barbecue yang memimpin aliansi geng G9 yang kuat di Haiti, mengatakan sebelum pernyataan Henry bahwa dia menolak solusi yang diusulkan yang dipimpin oleh komunitas internasional.
Pengunduran diri ini terjadi setelah sekelompok negara Karibia yang dikenal sebagai CARICOM mengadakan pertemuan darurat pada Senin untuk menetapkan syarat-syarat pengunduran diri Henry, yang akan mulai berlaku setelah "pembentukan dewan kepresidenan transisi dan penunjukan perdana menteri sementara".
Menurut pernyataan CARICOM, dewan transisi akan terdiri dari tujuh anggota yang memiliki hak suara yang dipilih dari seluruh masyarakat Haiti, termasuk sektor swasta dan berbagai faksi politik. Dua anggota yang tidak memiliki hak suara juga akan dipilih dari masyarakat sipil dan kelompok agama.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada para wartawan pada Selasa sore bahwa Washington berharap para anggota dewan akan ditunjuk dalam waktu 24 hingga 48 jam.
"Dan kemudian mereka akan mengambil langkah untuk menunjuk perdana menteri sementara dalam waktu dekat setelah itu," kata Miller.