TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024. Dia menyebut Gubernur Texas, Greg Abbott, sebagai salah satu calon potensial untuk posisi wakil presiden.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump mengapresiasi Abbott karena upayanya dalam menanggulangi masalah imigran ilegal di perbatasan Texas.
Upaya-upaya Trump untuk Maju Kembali
Donald Trump berharap untuk berpasangan dengan Gubernur Texas, Greg Abbott. "Tentu saja, saya akan sangat mempertimbangkan dia (Abbott). Dia sudah ada dalam daftar calon yang saya pertimbangkan," kata Trump.
Selain itu, Trump juga memperkenalkan nama Senator dari South Carolina dan mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Tim Scott. Dia telah menyusun daftar tujuh calon wakil presiden, termasuk Gubernur South Dakota, Kristi Noem, Gubernur Florida, Ron DeSantis, dan anggota DPR Florida, Byorn Donalds.
Trump saat ini merupakan kandidat presiden yang paling unggul dari Partai Republik. Dia berhasil memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik di beberapa negara bagian. Pada bulan Januari 2024, Trump berhasil memenangkan pemilihan di Iowa dan New Hampshire. Dia juga berhasil mengungguli calon presiden Partai Republik lainnya, Nikki Haley, di South Carolina. Dia meraih kemenangan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di South Carolina dengan dukungan dari basis pemilihnya yang lama.
Namun, sayang saat ini Trump sedang menghadapi empat persidangan pidana yang menghalangi usahanya untuk terpilih kembali. Dilaporkan oleh Al Jazeera, pada 5 Februari 2024, Trump dihadapkan pada tuduhan yang meliputi penanganan berkas rahasia pemerintah yang salah, pemalsuan dokumen bisnis untuk menyembunyikan pembayaran uang diam-diam, dan konspirasi untuk membatalkan hasil pemilihan 2020 di negara bagian Georgia. Dia juga menghadapi dakwaan federal terpisah yang menuduhnya campur tangan dalam pemilihan 2020, saat dia kalah dari Joe Biden.
Balas Dendam Trump
Trump, yang kembali berambisi untuk mendapatkan kekuasaan di Gedung Putih, sering kali membuat janji untuk membalas dendam terhadap lawan politiknya. Menurut Antara, dia melakukan hal ini sebagai bagian dari strategi politiknya jika dia berhasil kembali berkuasa. Sasaran balas dendamnya termasuk Joe Biden, jaksa-jaksa yang telah menuduhnya dengan banyak kejahatan, Departemen Kehakiman, dan birokrasi federal.
Pada Desember 2023, Donald Trump memposting hasil jajak pendapat di media sosial Truth Social dengan menyoroti kata yang paling terkait dengan pemilihnya, yaitu "balas dendam".
Hasil Survei: Trump Ungguli Biden
Universitas Hukum Marquette mengungkapkan hasil akhir survei mereka yang menunjukkan calon presiden dari Partai Republik, yang juga mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan memenangkan pemilu 2024.
Survei yang dilakukan pada 5-15 Februari itu menjelaskan kedudukan para kandidat untuk pemilihan presiden mendatang yang dijadwalkan pada 5 November.
Menurut survei tersebut, 51 persen pemilih terdaftar menunjukkan niat mereka untuk memilih Trump, sementara 49 persen sisanya mendukung Joe Biden.
Saat menghitung pemilih potensial, dukungan terhadap Trump meningkat satu poin menjadi 52 persen, sedangkan dukungan terhadap Biden menurun menjadi 48 persen.
Sementara para peserta survei menekankan bahwa jika calon presidennya adalah mantan Duta Besar PBB yang juga mantan Gubernus Carolina Selatan Nikki Halley, 58 persen responden menyatakan akan mendukung Partai Republik, dan pendukung Biden menurun jadi hanya 42 persen.
Ketika ditanya tentang preferensi mereka terhadap calon presiden dari Partai Republik, 73 persen responden yang masih ragu-ragu memilih Trump, sementara 15 persen memilih Haley.
Meskipun pendukung Biden memiliki keunggulan 66 persen dalam pertanyaan survei mengenai pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, sebanyak 27 persen pemilih masih bimbang.
Selain itu, para pemilih mengatakan mereka lebih mempercayai Trump mengenai masalah terkait imigrasi, keamanan perbatasan, dan ekonomi, sementara mereka lebih percaya kepada Biden mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan aborsi, layanan kesehatan dan layanan keamanan sosial.
ANTARANEWS | THE GUARDIAN | FOX NEWS
Pilihan editor: Biden atau Trump, Siapa yang Dipilih Pemilih AS Pro-Palestina