Pertama, ia kembali mendorong gencatan senjata permanen dan segera di Gaza untuk menghentikan pertumpahan darah dan krisis kemanusiaan.
Kedua, ia menyerukan negara-negara untuk menghindari standar ganda. Artinya, perlakuan masyarakat internasional terhadap situasi di Palestina tidak boleh berbeda dengan perlakuan terhadap situasi krisis di negara lain.
“Saya meminta negara-negara G20 tidak tinggal diam menyaksikan Israel menghancurkan rumah sakit, sekolah dan kamp pengungsi,” ucap Retno.
Dia juga mendesak G20 untuk meningkatkan dukungan bagi Palestina, termasuk untuk badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.
Badan yang menyediakan layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan bagi pengungsi tersebut tengah terseok-seok setelah negara-negara donor menghentikan pendanaan kepadanya. Penyetopan dana dilakukan setelah Israel menuduh 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Saya juga desak negara-negara G20 untuk meningkatkan dukungan bagi Palestina, termasuk untuk UNRWA dan justru bukan menghentikannya. Karena di saat inilah, Palestina memerlukan solidaritas dan bantuan kita,” kata Retno.
Terakhir, dia menyerukan agar G20 mengatasi bersama ancaman teknologi seperti senjata siber, drone dan kecerdasan buatan (AI) terhadap keamanan global. “Indonesia mendorong agar G20 dapat mengatas masalah-masalah ini secara bersama,” ujarnya.
NABIILA AZZAHRA
Pilihan editor: Sakit Kanker, Raja Charles Menangis Terima Banyak Dukungan