TEMPO.CO, Jakarta - Raja Charles III dari Inggris mengaku meneteskan air mata atas pesan-pesan dukungan yang diterima setelah dia didiagnosis kanker awal bulan ini. Dia mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Rishi Sunak pada Rabu, 21 Februari 2024.
“Saya menerima begitu banyak pesan dan kartu ucapan yang indah... hal ini membuat saya sering menangis,” kata Charles dalam audiensi mingguannya dengan Rishi Sunak.
Baca Juga:
“Semua orang mendukungmu,” jawab perdana menteri.
Raja Charles dan PM Inggris Rishi Sunak mengadakan audiensi secara empat mata setiap pekan, meskipun kadang-kadang kamera diizinkan untuk mengabadikan bagian awal dari pertemuan mereka.
Sunak memulai percakapan dengan memberi tahu Charles betapa senangnya melihat dia tampak begitu sehat. “Yah, semuanya dilakukan dengan cermin,” kata Charles berseloroh.
Audiensi hari Rabu itu merupakan pertemuan tatap muka formal pertama yang dilakukan Charles dengan Sunak sejak terungkap bahwa ia menderita suatu jenis kanker yang tidak diungkap secara spesifik.
Kurang dari 18 bulan setelah menjabat sebagai raja, Istana Buckingham mengumumkan pada Senin, 5 Februari 2024 bahwa Charles telah didiagnosis mengidap suatu jenis kanker. Kankernya terdeteksi saat raja berusia 75 tahun itu menjalani perawatan untuk pembesaran prostat pada Januari.
Istana Buckingham memastikan bahwa penyakitnya bukan kanker prostat, namun belum memberikan detail apa pun selain itu. Raja tetap “sepenuhnya positif” dan berharap untuk kembali menjalankan tugas publik sesegera mungkin, kata Istana.
Dalam pengumuman, Istana mengatakan Charles telah memulai jadwal perawatan medis rutin. Dia disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas publik, tetapi akan terus menjalankan urusan negara dan mengurus dokumen-dokumen resmi seperti biasa.
REUTERS
Pilihan editor: Ribuan Dokter di Korea Selatan Mogok Massal, Operasi untuk Pasien Dibatalkan