TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai bajingan gila. Cacian itu diungkapkan Biden saat penggalangan dana di San Francisco pada hari Rabu, 21 Februari 2024.
Biden memperingatkan selalu ada ancaman konflik nuklir tetapi ancaman nyata terhadap umat manusia tetaplah iklim. "Ini adalah ancaman nyata yang terakhir. Ini adalah iklim. Kita punya SOB (bajingan gila) gila seperti Putin dan yang lainnya dan kita selalu harus khawatir tentang konflik nuklir, tapi ancaman nyata terhadap umat manusia adalah iklim," kata Biden kepada sekelompok kecil donor.
Biden sebelumnya telah mengutuk orang lain dengan kata-kata "bajingan". Pada Januari 2022, dia tertangkap basah menggunakan istilah yang sama terhadap reporter Gedung Putih Fox News.
Biden mempunyai kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan dalam penggalangan dana pemilu dan dalam beberapa bulan terakhir. Dia menyelidiki pemerintah Cina, Partai Republik, dan sekutu AS, Israel, atas pemboman di Jalur Gaza.
Serangan verbal Biden terhadap Putin juga meningkat tajam di Gedung Putih dan saat kampanye. Pekan lalu, Presiden AS menyalahkan Putin dan sekutunya atas kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.
“Kami tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi tidak ada keraguan bahwa kematian Nalvany adalah akibat dari perbuatan Putin dan premannya,” kata Biden di Gedung Putih. Umpatan itu diungkapkan setelah petugas penjara Rusia mengumumkan bahwa Navalny telah meninggal.
Kremlin bereaksi keras terhadap pernyataan Biden itu. Menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pernyataan Biden itu merendahkan Amerika Serikat. AS juga disebut seperti koboi Hollywood.
“Penggunaan kata-kata seperti itu terhadap kepala negara lain oleh presiden Amerika Serikat kemungkinan besar tidak akan melanggar presiden kami, Presiden Putin,” kata Peskov. "Tetapi hal itu merendahkan martabat orang-orang yang menggunakan kosakata seperti itu."
Peskov mengatakan pernyataan itu semacam upaya untuk terlihat seperti seorang koboi Hollywood. "Apakah Putin pernah menggunakan satu kata kasar untuk menyapa Anda? Hal ini tidak pernah terjadi. Oleh karena itu, saya pikir kosakata seperti itu merendahkan martabat Amerika sendiri," kata Peskov.
Dia kemudian menambahkan dalam komentarnya kepada reporter televisi pemerintah. "Ini adalah aib bagi negara itu sendiri, maksud saya Amerika Serikat."
Perang di Ukraina, kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan pernyataan AS bahwa Rusia berencana untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa telah menyebabkan krisis terbesar dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin. Beberapa diplomat Rusia dan AS mengatakan mereka tidak ingat saat ketika hubungan antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia itu memburuk, termasuk saat Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
REUTERS
Pilihan editor: Wanita Petugas Kebersihan di Inggris Dipecat Karena Makan Sisa Sandwich