Bagaimana AS Menggunakan Hak Vetonya untuk Mendukung Israel?
AS telah memveto resolusi yang mengkritik Israel lebih banyak daripada anggota dewan lainnya - 45 kali per 18 Desember 2023, menurut analisis Blue Marble. AS telah memveto 89 resolusi Dewan Keamanan secara total sejak 1945, yang berarti lebih dari separuh vetonya digunakan untuk memveto resolusi yang mengkritik Israel. Dari resolusi DK PBB yang diveto, 33 di antaranya berkaitan dengan pendudukan Israel atas wilayah Palestina atau perlakuan negara itu terhadap rakyat Palestina.
Pertama kali AS menggunakan hak vetonya untuk mendukung Israel adalah pada September 1972, ketika AS memveto sebuah resolusi yang menyerukan agar Israel menghentikan agresinya di Lebanon. Ini adalah kedua kalinya AS menggunakan hak veto Dewan Keamanan; yang pertama adalah pada resolusi mengenai Rhodesia Selatan. Setelah itu, AS sering menggunakan hak vetonya untuk menghentikan resolusi yang mengkritik Israel. Antara tahun 1982 dan 1990, AS menggunakan hak veto untuk mendukung Israel sebanyak 21 kali - hampir setengah dari total veto AS untuk mendukung Israel. Resolusi-resolusi yang diveto tersebut mengkritik agresi Israel di Lebanon dan pendudukannya atas wilayah Palestina.
Sejak 2001, AS telah menggunakan hak vetonya untuk mendukung Israel sebanyak 14 kali.
Hak Veto Digunakan dengan Hemat hingga 1972
Sebelum 1972, sebagian besar anggota tetap DK PBB menggunakan hak veto mereka dengan hemat. Inggris menggunakan hak vetonya sebanyak lima kali, Prancis empat kali, dan Amerika Serikat serta Cina masing-masing satu kali. Di sisi lain, Rusia (yang pada saat itu masih merupakan Uni Soviet) menggunakan hak vetonya sebanyak 109 kali antara tahun 1946 dan 1971. Itu berarti dalam 25 tahun tersebut, Rusia menggunakan hak vetonya rata-rata lebih dari empat kali setiap tahun - lebih banyak daripada yang digunakan AS atau Cina dalam keseluruhan periode yang sama.
Resolusi DK PBB Kerap Diabaikan
Meskipun resolusi Dewan Keamanan bersifat mengikat secara hukum, resolusi-resolusi tersebut juga sering dilanggar. Direktur PBB untuk International Crisis Group, Richard Gowan, mengatakan kepada PBS NewsHour bahwa seruan gencatan senjata di masa lalu telah disahkan "dengan sedikit atau tanpa dampak."
Sebuah analisis 2002 menemukan bahwa, pada saat itu, setidaknya 91 resolusi Dewan Keamanan diabaikan. Israel dan Turki adalah yang paling banyak mengabaikannya, masing-masing dengan 31 dan 23 pelanggaran, menurut penelitian yang dilaporkan oleh Los Angeles Times. Banyak dari resolusi yang diabaikan Israel berkaitan dengan pendudukannya atas wilayah Palestina.
GLOBAL AFFAIRS | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Perkembangan Terbaru, Korban Tewas dalam Serangan Israel Di Gaza 28.858 Orang