TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat bersumpah untuk memveto rancangan resolusi yang disiapkan Aljazair yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Pada Jumat, misi Aljazair untuk PBB mendistribusikan rancangan resolusi yang telah diubah kepada anggota Dewan Keamanan, menyerukan “gencatan senjata segera karena alasan kemanusiaan yang harus dihormati oleh semua pihak.”
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menanggapinya dengan mengatakan bahwa jika rancangan resolusi yang diajukan oleh Aljazair disetujui melalui pemungutan suara sebagaimana dirancang, maka rancangan tersebut tidak akan diadopsi oleh Washington.
Bagaimana Anggota Dewan Mendapatkan Hak Veto?
Hak veto ditawarkan kepada lima anggota tetap ketika PBB dan Dewan Keamanan dibentuk pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II. Direktur Kelompok Krisis Internasional PBB, Richard Gowan, mengatakan kepada CNN bahwa menawarkan negara-negara tersebut kemampuan untuk melindungi diri mereka dari resolusi Dewan Keamanan adalah satu-satunya cara Presiden Franklin D. Roosevelt dapat mengajak mereka bergabung dengan PBB.
Namun, seiring perjalanan waktu, veto tersebut telah menghambat kemampuan Dewan Keamanan untuk bertindak sesuai dengan pandangan mayoritas. Misalnya, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, resolusi Dewan Keamanan apa pun yang dimaksudkan untuk memberikan sanksi atau mengutuk Rusia dapat diveto oleh Rusia sendiri.
Seberapa Sering Veto Digunakan selama Perang Israel Hamas?
Selain memveto resolusi gencatan senjata pada 8 Desember, AS juga memveto resolusi pada 18 Oktober yang menyerukan "jeda kemanusiaan". Pemungutan suara yang terakhir ini terjadi selama perjalanan Presiden Joe Biden ke Israel, dan delegasi AS di Dewan Keamanan mengatakan bahwa dewan perlu membiarkan diplomasi AS "berjalan”. Delegasi tersebut menyatakan kekecewaannya karena rancangan resolusi tersebut tidak mendukung hak Israel untuk membela diri.
Rusia dan Cina juga memveto resolusi 25 Oktober yang didukung oleh AS. Resolusi tersebut menuntut pembebasan segera para sandera yang diculik oleh Hamas dan menyerukan agar "semua langkah" diambil untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, termasuk jeda kemanusiaan. Perwakilan Cina di dewan tersebut mengatakan bahwa mereka memveto resolusi tersebut karena resolusi tersebut tidak menyerukan gencatan senjata, sebuah sentimen yang direfleksikan oleh Rusia dalam resolusi gencatan senjata yang diajukannya ke dewan tersebut setelah Cina dan Rusia memveto resolusi AS.