Diracun
Pada Agustus 2020, Navalny jatuh sakit dalam penerbangan dari Tomsk, di Siberia, menuju Moskow. Pilot melakukan pendaratan darurat, menyelamatkan nyawanya, dan Navalny diterbangkan ke Berlin, di mana ia dirawat karena efek racun saraf yang menurut tes militer Jerman adalah Novichok, racun yang dikembangkan di Uni Soviet.
Putin menolak penyelidikan media gabungan yang mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi tim pembunuh dari dinas keamanan FSB Rusia. “Jika seseorang ingin meracuninya, mereka pasti akan menghabisinya,” katanya.
Keluarga
Istri Navalny adalah Yulia. Putri mereka bernama Darya, dan putra mereka bernama Zakhar.
Ucapan-ucapan Navalny Soal:
Perang Ukraina
“Ini adalah perang bodoh yang dimulai oleh Putin Anda,” kata Navalny kepada pengadilan banding di Moskow melalui tautan video dari lembaga pemasyarakatan pada tahun 2022. “Perang ini dibangun atas dasar kebohongan.”
"Seseorang gila telah menguasai Ukraina dan saya tidak tahu apa yang ingin dia lakukan terhadapnya - pencuri gila ini."
Putin
“Korupsi adalah fondasi Rusia kontemporer, fondasi kekuatan politik Putin,” kata Navalny kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada 2011.
Rusia
“Suatu ketika penulis besar Rusia Leo Tolstoy menggambarkan struktur kekuasaan di Rusia: 'para penjahat yang merampok rakyatnya sendiri berkumpul, merekrut tentara dan hakim untuk menjaga pesta seks mereka, dan sekarang mereka mengadakan pesta'. Ungkapan brilian ini tepat sekali. menggambarkan apa yang terjadi di negara kita."
Pada 2023, ia menegur elite Rusia atas sikap mereka yang suka berkompromi, dan mengungkapkan kebencian terhadap mereka yang menurutnya menyia-nyiakan kesempatan bersejarah untuk melakukan reformasi setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991.
Ia membedah sejarah Rusia pasca-Soviet, termasuk warisan tokoh-tokoh paling berkuasa pada 1990-an yang dikenal sebagai reformis yang berupaya meletakkan dasar-dasar kapitalisme dan kaum oligarki yang meraih kekayaan luar biasa.
“Saya tidak dapat menahan diri untuk tidak membenci orang-orang yang menjual, membuat marah, dan menyia-nyiakan peluang sejarah yang dimiliki negara kita pada awal tahun sembilan puluhan,” kata Navalny.
Ketakutan dan Ambisi
“Kenapa aku harus takut?” katanya pada 2011 ketika ditanya tentang bahaya menantang Kremlin.
Ketika ditanya oleh Reuters tentang ambisinya, dia meringis namun menjawab: "Saya ingin menjadi presiden, tetapi tidak ada pemilu di Rusia."
Kematian
“Jika mereka memutuskan untuk membunuh saya maka itu berarti kami sangat kuat dan kami perlu menggunakan kekuatan itu dan tidak menyerah,” katanya kepada CNN. “Kami tidak menyadari betapa kuatnya kami sebenarnya.”
REUTERS
Pilihan Editor: Pengamat Asing Prediksi Hubungan Jokowi - Prabowo Usai Pilpres, Bakal Pasang Surut