Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Derita Warga Gaza yang Ditahan Israel: Ditelanjangi, Dipukul sampai Disundut Rokok

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Warga Palestina ditelanjangi  saat  ditangkap dan ditahan militer Israel di jalanan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, saat tentara Israel berjaga, di tengah operasi darat tentara Israel, gambar selebaran ini diperoleh Reuters pada 8 Desember 2023. Pejabat Palestina, mengutuk Israel setelah foto-foto puluhan pria Palestina yang ditahan serta ditelanjangi di Gaza beredar di media sosial. Handout via REUTERS
Warga Palestina ditelanjangi saat ditangkap dan ditahan militer Israel di jalanan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, saat tentara Israel berjaga, di tengah operasi darat tentara Israel, gambar selebaran ini diperoleh Reuters pada 8 Desember 2023. Pejabat Palestina, mengutuk Israel setelah foto-foto puluhan pria Palestina yang ditahan serta ditelanjangi di Gaza beredar di media sosial. Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pemuda Palestina yang ditangkap oleh Israel di Jalur Gaza mengatakan, mereka dan sesama tahanan dipukuli, ditelanjangi hingga pakaian dalam, disundut rokok, dan mengalami bentuk penganiayaan lainnya selama penahanan.

Sobhi Yaseen, bersama saudara laki-lakinya Sady dan Ibrahim termasuk di antara puluhan pria Palestina yang berlindung di sebuah sekolah di Rafah di Gaza selatan yang berbicara  tentang perlakuan mereka di tangan tentara Israel, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu, 30 Desember 2023.

Sebanyak 20 mantan tahanan lainnya yang berbicara tanpa menyebut nama, membenarkan perlakukan tentara Israel itu.

Kantor juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan dalam tanggapan tertulis bahwa militer Israel beroperasi “untuk membongkar kemampuan militer Hamas” dan menyelamatkan sandera yang ditangkap oleh kelompok militan Palestina.

Para tahanan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional, dan sering kali diminta menyerahkan pakaian untuk memastikan mereka tidak membawa senjata atau bahan peledak, kata kantor tersebut.

Yaseen bersaudara mengatakan mereka telah dibawa dari rumah mereka di utara daerah kantong tersebut, dipisahkan dari keluarga mereka dan ditahan hingga dua minggu di lokasi yang tidak diketahui termasuk barak atau kamp militer.

Sobhi mengatakan dia dan saudara-saudaranya ditahan pada awal Desember setelah militer Israel mengepung daerah tempat mereka tinggal dan bekerja sebagai buruh harian di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza.

Dia mengatakan empat orang memukulinya setelah dia tidak bisa naik ke truk karena cedera kaki yang dideritanya sebelum penangkapan, dan dia kemudian dibawa ke tempat terbuka di mana para penculiknya “merokok dan mematikan rokok di punggung kami, menyemprotkan pasir. dan menyirami kami, mengencingi kami".

Saudara laki-lakinya, Sady dan Ibrahim, memberikan laporan serupa tentang penganiayaan yang dilakukan tentara Israel.

Kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR) mengatakan pada 16 Desember bahwa mereka telah menerima banyak laporan tentang penahanan massal, penganiayaan dan penghilangan paksa warga Palestina di Gaza utara oleh militer Israel.

Hukum humaniter internasional mensyaratkan bahwa warga sipil hanya ditahan karena alasan keamanan yang sangat penting, dan penyiksaan serta perlakuan buruk lainnya terhadap tahanan sangat dilarang, kata OHCHR.

Gambar para tahanan yang ditelanjangi di Gaza awal bulan ini memicu kemarahan para pejabat Palestina, Arab dan Muslim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober, penyanderaan mereka, dan “hukuman kolektif” Israel serta “evakuasi paksa yang melanggar hukum” terhadap warga sipil, semuanya merupakan kejahatan perang.

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang sejak tahun 2021 menyelidiki kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina, telah meminta Israel dan Hamas untuk menghormati aturan perang internasional.

Yaseen bersaudara yang berlindung di Rafah mengatakan militer Israel tidak melontarkan tuduhan spesifik terhadap mereka. Mereka dikumpulkan bersama-sama, kemudian dipisahkan, sebagai bagian dari penangkapan kelompok yang dilakukan oleh militer Israel di wilayah yang dimasukinya.

Sady mengatakan, dia ditempatkan bersama tahanan lainnya di dalam truk berisi sampah.

“Mereka memukuli kami, dan siapa pun yang berteriak setelah pemukulan itu akan dipukuli lagi. Mereka menggeledah kami, mengambil kartu identitas, uang, dan telepon kami,” katanya, berbicara di hadapan sekitar 20 pria di sebuah tenda di Rafah.  Sebagian besar mengenakan baju olahraga abu-abu yang dikeluarkan oleh militer Israel.

Beberapa menunjukkan luka besar dan kulit kasar di pergelangan tangan mereka dimana mereka mengatakan tangan mereka telah diikat atau diborgol. Mereka juga menunjukkan garis-garis memar dan bekas luka merah bulat di punggungnya. Yang lain menunjukkan bekas luka yang dijahit di pahanya di mana dia mengaku telah dipukuli.

Ibrahim Yaseen mengatakan tangannya diikat dan matanya ditutup saat diinterogasi. “Mereka tidak membiarkan kami tidur. Kami berdiri berjam-jam, sebagai hukuman,” katanya.

Tentara Israel menghina para tahanan sambil melarang mereka berbicara satu sama lain, bahkan  berdoa, kata Ibrahim. “Kemudian ada lima tentara yang akan memukul Anda secara bergantian di kepala dan tubuh,” katanya dan menambahkan, bahwa dia dipukuli di bagian tulang rusuk.

Ia lalu menyingsingkan lengan bajunya hingga terlihat bekas luka melingkar dan koreng di pergelangan tangannya bekas diikat.

REUTERS

Pilihan Editor Temui Paus Fransiskus, Kardinal Pengkritik Paling Keras: Saya Masih Hidup

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

5 jam lalu

Tentara Israel berjalan di samping kendaraan militer di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Ammar Awad TPX
Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.


Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

6 jam lalu

Caption:Aksi bela Palestina yang dilakukan mahasiswa, tenaga pendidik, dan dosen Universitas Andalas (Unand) di sekitar Bundaran Rektorat Unand, pada Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Tiara Juwita
Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.


AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

7 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.


Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

20 jam lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.


Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

21 jam lalu

Pengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.


Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

22 jam lalu

Masyarakat yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam dan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis menggelar aksi stop the war on gaza untuk peringatan 100 hari genosida gaza pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat. Bertepatan 115 hari agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, massa menuntut genjatan senjata permanen. Dalam perang yang sudah berlangsung 3 bulan 5 hari tersebut, sebanyak 23.708 orang sipil Palestina meninggal dunia, lebih dari 60 ribu orang luka-luka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah


AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

23 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled
AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.


Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah


Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Truk bantuan mengantri dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang mendesak langkah-langkah untuk memungkinkan
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.