TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel atau IDF mengklaim telah menemukan terowongan besar Hamas di dekat persimpangan Erez di Israel, Jalur Gaza utara, pada 15 Desember 2023. Terowongan besar Hamas yang baru ditemukan itu merupakan bagian dari upaya Israel untuk meruntuhkan atau melumpuhkan ratusan kilometer lorong bawah tanah dan bunker yang menjadi tujuan utama serangan mereka. Serangan ini dipicu oleh aksi pembunuhan dan penculikan oleh Hamas di kota-kota selatan dan pangkalan militer pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pada Minggu, 17 Desember 2023, IDF menerbitkan rekaman yang menunjukkan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant berkeliling terowongan dan mengambil gambar di pintu masuknya dalam upaya nyata untuk merayakan “pencapaian militer” yang dibuat oleh pasukan pendudukan Israel lebih dari 70 hari setelah agresi di Gaza dan sekitar 50 hari invasi darat mereka ke jalur yang diblokade tersebut.
Meski begitu, sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam merespons penemuan ini dengan merilis sebuah video pada 18 Desember 2023. Dalam video tersebut, Hamas menjelaskan bahwa terowongan tersebut digali semata-mata untuk melaksanakan Operasi Banjir Al Aqsa, dan mereka menyatakan bahwa misi tersebut telah berhasil.
Hamas mengatakan kepada pasukan pendudukan Israel bahwa mereka sedikit terlambat: "Anda datang terlambat... misi telah selesai," video tersebut diucapkan dalam bahasa Arab, Ibrani, dan Inggris.
Ada di Lokasi Strategis
Terowongan besar tersebut terletak di dekat perbatasan Erez antara Gaza dan Israel. Lokasi tepatnya ada di dekat lokasi militer "Erez" di daerah yang ditutup oleh IDF pada hari-hari awal agresi dan bahkan sebelum mereka mengumumkan invasi darat ke Gaza. Lokasinya hanya berjarak 100 meter di selatan pos pemeriksaan yang tersembunyi di dalam bukit pasir. Militer Israel menunjukkan kepada wartawan titik keluar dari apa yang disebutnya sebagai proyek andalan Hamas.
Meskipun IDF menyatakan penemuan terowongan Hamas ini sebagai pencapaian militer, namun rincian mengenai terowongan dan lokasinya yang dibuat oleh “Israel” tidak memiliki nilai nyata. fakta menunjukkan Israel sebenarnya kesulitan dalam menemukan dan menghancurkan terowongan Hamas di Gaza. Pasalnya pendudukan Israel membutuhkan 70 hari perang habis-habisan untuk menemukan satu terowongan besar di wilayah terbuka yang berada di bawah kendalinya. Laporan IDF sendiri mengungkapkan bahwa pintu masuk terowongan tersebut berjarak kurang dari 400 meter dari tembok pemisah di perbatasan timur laut Jalur Gaza.
Desain Operasional Terowongan
Dilihat dari ukuran dan struktur, terowongan Hamas yang ditemukan tentara Israel tampaknya dirancang untuk operasi ofensif, seperti yang ditegaskan oleh media Hamas, yang menggarisbawahi bahwa terowongan tersebut terkait dengan pengangkutan pasukan yang bertugas melaksanakan Operasi Banjir Al Aqsa dan menunjukkan bahwa misi tersebut memang telah tercapai.