Dibangun Bukan Untuk Tujuan Pertahanan
Terowongan jenis ini tidak ditujukan untuk tujuan pertahanan atau infiltrasi di belakang garis musuh. Ukuran dan jenisnya membuatnya tidak cocok untuk operasi pertahanan yang memerlukan terowongan yang hanya dapat menampung beberapa pejuang perlawanan, dilengkapi untuk operasi tempur khusus (komando), seperti yang ditunjukkan di antara titik-titik operasi Perlawanan seperti Juhr al-Dik dan Beit Hanoun.
Terowongan yang memanjang hingga kedalaman 50 meter di bawah tanah dan panjangnya mencakup jarak 4 kilometer ini digunakan untuk mengangkut pasukan dan peralatan dari satu daerah ke daerah lain secara rahasia di bawah tanah. Hal ini bertujuan untuk melawan kemampuan penjajah untuk mendeteksi mereka dari jarak jauh, sehingga menjaga kemampuan pasukan untuk mengejutkan musuh dan membuat pasukannya lengah. Tujuan ini berhasil dicapai pada tanggal 7 Oktober.
Bukti Hasil Kerja Profesional Al Qassam
Gallant terkejut saat memasuki terowongan besar Hamas yang ditemukan Israel. Hal itu menunjukkan profesionalisme dalam perencanaan dan pembangunan terowongan oleh Brigade Al Qassam. Terowongan tersebut dilapisi baja dan diperkuat dengan semen dan kolom baja, menunjukkan keahlian dalam persiapan dan eksekusi.
Sistem Keamanan Canggih
Di dalam terowongan terdapat saluran drainase dan fasilitas pembuangan limbah yang menunjukkan kemampuan terowongan tersebut dalam menahan ancaman banjir. Kemampuan ini membuat strategi "membanjiri terowongan" dengan air, yang diusulkan oleh Israel, tampaknya kurang efektif. Kedalaman terowongan juga menunjukkan kemampuan perlawanan untuk membentengi fasilitas bawah tanah dan membuat senjata jenis penghancur bunker hampir tidak mungkin memberikan efek apa pun.
Terungkapnya terowongan ini tampaknya mengungkap salah satu rahasia di balik keberhasilan perlawanan 7 Oktober dalam mengangkut dengan cepat ratusan pejuang perlawanan dari dalam Gaza ke permukiman di wilayah Gaza, bersama dengan kendaraan mereka yang dilengkapi dengan senapan mesin dan senjata dalam jumlah besar.
Terowongan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan perlawanan pada tanggal 7 Oktober, yang menunjukkan persiapan yang unggul dari Brigade al Qassam. Hal ini juga membantah narasi yang didorong oleh pendudukan Israel ketika mereka mencoba untuk menggambarkan Operasi Banjir Al Aqsa yang dilakukan oleh Perlawanan sebagai operasi yang sederhana dan menghubungkan infiltrasi tersebut semata-mata karena lemahnya kemampuan dan kesiapan pasukan mereka.
RIZKI DEWI AYU | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Hizbullah Bom Dua Sistem Iron Dome Israel