Dilarang Meninggalkan Iran
Pada Oktober, Uni Eropa menganugerahkan penghargaan hak asasi manusia tertinggi, Sakharov Prize, kepada sesama perempuan asal Iran, Amini, dan gerakan global yang dipicu oleh kematiannya.
Gerakan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan" menuntut diakhirinya penerapan jilbab terhadap semua perempuan dan diakhirinya pemerintahan yang dipimpin ulama Muslim di Teheran.
Protes di Iran yang dipicu oleh kematian Amini telah ditindas dengan keras. Kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) mengatakan 551 demonstran, termasuk puluhan perempuan dan anak-anak, dibunuh oleh pasukan keamanan, dan ribuan lainnya ditangkap.
Pada Sabtu, pengacara keluarga Amini mengatakan orang tua dan saudara laki-lakinya – yang dijadwalkan menerima Hadiah Sakharov anumerta atas nama Amini pada upacara Parlemen Eropa pada 13 Desember – telah dilarang meninggalkan Iran.
Narges Mohammadi adalah penerima Hadiah Nobel Perdamaian kelima dalam lebih dari 120 tahun sejarah Hadiah Nobel Perdamaian yang menerima penghargaan tersebut saat ditahan.
Dia mengikuti jejak Carl von Ossietzky dari Jerman, Aung San Suu Kyi dari Myanmar, Liu Xiaobo dari Tiongkok, dan Ales Beliatski dari Belarusia.
Hadiah Nobel lainnya – di bidang sastra, kimia, kedokteran, fisika dan ekonomi – akan diberikan pada Minggu malam dalam sebuah upacara di Stockholm.
Pilihan Editor: Anak-anak Narges Mohammadi Siap Tak Bertemu Ibu Mereka Lagi
FRANCE24