Kebebasan yang 'Tak Ternilai Harganya'
Anak kembar Mohammadi, yang tinggal di pengasingan di Prancis sejak 2015 dan sudah hampir sembilan tahun tidak bertemu ibu mereka, tidak tahu apakah mereka akan bertemu lagi dengan ibu mereka.
Ali mempunyai keyakinan. Kiana ragu.
“Perjuangan ‘Perempuan, Kehidupan, Kebebasan’, kebebasan secara umum dan demokrasi layak untuk dikorbankan dan diberikan nyawanya, karena pada akhirnya ketiga hal ini tidak ternilai harganya,” kata Kiana kepada wartawan dalam konferensi pers di Oslo, Sabtu.
“Apakah kami akan bisa bertemu dengannya lagi suatu hari nanti, secara pribadi saya agak pesimis,” tambahnya, seraya mencatat bahwa perhatian tambahan yang diterima ibunya karena dianugerahi hadiah Nobel kemungkinan akan membuat pihak berwenang Iran semakin membatasi kebebasannya.
"Mungkin saya akan bertemu dengannya dalam 30 atau 40 tahun, tapi jika tidak, saya rasa saya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Tapi tidak apa-apa karena ibu saya akan selalu bersama saya di hati dan keluarga saya."
Sebaliknya, Ali mengatakan dia “sangat, sangat optimistis”, meskipun hal itu mungkin tidak akan terjadi “dalam dua, lima atau 10 tahun”.
“Saya percaya pada kemenangan kita”, katanya kepada wartawan sambil duduk di samping saudara perempuannya. “Kemenangan itu tidak mudah tapi pasti,” ujarnya mengutip ucapan ibunya.