TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas sejak dimulainya kembali serangan Israel di Gaza pada Jumat 1 Desember 2023 mencapai sedikitnya 109 orang, Reuters mengutip pernyataan kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
Hal ini terjadi ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan sistem kesehatan di Gaza sudah berada dalam kondisi lemah bahkan sebelum gencatan senjata berakhir, dan rumah sakit-rumah sakit menyerupai “film horor”.
Pejabat WHO di Gaza mengatakan situasi layanan kesehatan di sana sudah menjadi “bencana besar”.
Richard Peeperkorn, perwakilannya di sana, mengatakan kepada wartawan, “Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya kekerasan.” Saat ini, katanya, “sistem kesehatan di Gaza telah lumpuh akibat permusuhan yang sedang berlangsung. Mereka tidak bisa kehilangan lebih banyak rumah sakit”.
Petugas medis dan saksi mata mengatakan pengeboman paling hebat terjadi di Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, tempat ratusan ribu warga Gaza berlindung dari pertempuran di wilayah utara. Reuters melaporkan bahwa rumah-rumah di wilayah tengah dan utara juga terkena dampaknya.
Lebih jauh ke selatan di Rafah, warga membawa beberapa anak kecil, berlumuran darah dan berlumuran debu, keluar dari rumah yang hancur. Mohammed Abu-Elneen, yang ayahnya adalah pemilik rumah tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa rumah tersebut melindungi orang-orang yang mengungsi dari tempat lain.
Di dekat rumah sakit Abu Yousef al-Najjar, gelombang pertama korban luka adalah laki-laki dan anak laki-laki.
Juru bicara Unicef James Elder mengatakan bahwa serangan udara Israel, termasuk yang mendarat 50 meter dari sebuah rumah sakit di Gaza, menunjukkan bahwa ini adalah “perang terhadap anak-anak”.
“Ini adalah rumah sakit terbesar yang masih berfungsi di Gaza. Kapasitasnya mencapai 200% lebih,” kata James Elder, juru bicara Unicef, dalam video di X. “Sistem kesehatan kewalahan, tidak dapat menerima lebih banyak anak yang terluka akibat perang.”
Reuters mengatakan warga Gaza menceritakan ketakutan mereka bahwa pengeboman di bagian selatan wilayah tersebut dapat memicu perluasan perang ke wilayah yang sebelumnya disebut aman oleh Israel.
Pilihan Editor: PBB Sesalkan Serangan Kembali Israel ke Gaza: Neraka di Bumi Kembali!
REUTERS