TEMPO.CO, Jakarta - Hamas membebaskan 12 sandera lagi dan Israel membebaskan 30 tahanan Palestina pada Selasa, 28 November 2023, hari kelima dari perpanjangan gencatan senjata enam hari antara kelompok militan Palestina dan Israel dalam perang Gaza.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 12 sandera telah dipindahkan dari Gaza, dan militer Israel mengkonfirmasi bahwa 10 warga negara Israel dan dua warga negara asing berada bersama pasukan khusus di wilayah Israel.
Para sandera termasuk di antara sekitar 240 orang yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Hamas saat melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut Israel menyebabkan 1.200 orang tewas. Pengeboman Israel terhadap Gaza yang dikuasai Hamas sebagai pembalasan telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Gaza, kata otoritas kesehatan di sana.
Gambar video langsung yang disiarkan oleh televisi Al Jazeera pada hari Selasa menunjukkan sebuah bus dengan tahanan Palestina meninggalkan Penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Israel mengatakan pihaknya membebaskan 30 tahanan Palestina dari Ofer dan pusat penahanan di Yerusalem. Sebelumnya disebutkan bahwa mereka akan terdiri dari 15 perempuan dan 15 laki-laki remaja, menurut Klub Tahanan Palestina, sebuah organisasi semi-resmi.
Al Jazeera mengatakan warga Palestina telah tiba di kota Ramallah, Tepi Barat, dan Yerusalem.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, yang menjadi penengah konflik tersebut, mengatakan sandera Israel yang dibebaskan termasuk sembilan wanita dan satu anak di bawah umur.
Beberapa sandera diserahkan oleh Brigade Al Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam Palestina, katanya melalui Telegram.
Hamas telah membebaskan 50 sandera Israel serta 19 warga negara asing pada Senin malam, 27 November 2023. Orang-orang asing itu sebagian besar adalah pekerja pertanian asal Thailand. Israel sejauh ini telah membebaskan 150 tahanan sebelum tindakan pada Selasa.
Gencatan senjata disepakati pada Jumat, 24 November 2023, selama empat hari. Jeda perang ini memberikan kelonggaran pertama bagi Gaza setelah tujuh minggu pemboman intensif Israel yang dipicu oleh serangan Hamas.
Gencatan senjata sedianya akan berakhir pada Selasa malam, namun kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang jeda tersebut guna memungkinkan pembebasan lebih banyak sandera yang ditahan oleh Hamas dan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 15.000 orang dipastikan tewas dalam pemboman Israel di wilayah tersebut. Sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Banyak lagi yang tewas dikhawatirkan hilang di bawah reruntuhan.
Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang, asalkan Hamas terus membebaskan setidaknya 10 sandera Israel setiap hari. Saat memasuki Rabu, 29 November 2023, negosiasi untuk membebaskan setidaknya beberapa orang Israel untuk pertama kalinya kembali diperlukan.
Pada Selasa, pasukan Israel dan pejuang Hamas sebagian besar menahan tembakan. Kedua belah pihak menyatakan harapan mereka untuk perpanjangan lebih lanjut dari jeda pertempuran yang telah membuat sebagian besar Jalur Gaza menjadi wilayah yang terpencil.
Lebih dari dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza telah kehilangan rumah mereka. Ribuan keluarga tidur nyenyak di tempat penampungan, sementara hanya dengan harta benda yang bisa mereka bawa.
REUTERS
Pilihan Editor: Putin jelang Pilpres Rusia: Barat Jangan Ikut Campur