TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel dan kelompok Hamas melanjutkan gencatan senjata di Gaza pada Selasa, 28 November 2023 waktu setempat. Perpanjangan gencatan senjata memasuki hari ke-5 setelah kesepakatan empat hari diperpanjang selama dua hari ke depan untuk memungkinkan pembebasan lebih banyak sandera.
Reuters mewartakan kondisi di Gaza sebagian besar realtif damai pada Selasa, 28 November 2023. Namun militer Israel mengatakan ada tiga alat peledak diledakkan dekat pasukan Israel di dua lokasi berbeda di Jalur Gaza utara. Menurut militer Israel, hal ini sama dengan melanggar kerangka jeda operasional.
Di salah satu lokasi, terjadi baku-tembak hingga sejumlah tentara mengalami luka ringan. Belum ada keterangan lebih lanjut perihal ini.
Satu kolom asap hitam disebut sempat terlihat membubung di atas lahan kosong di zona perang Gaza utara dari seberang pagar Israel. Tetapi untuk hari kelima tidak ada tanda-tanda jet di langit atau gemuruh ledakan.
Kedua belah pihak juga melaporkan beberapa tembakan tank Israel di distrik Sheikh Radwan Kota Gaza pada Selasa pagi, 28 November 2023. Untungnya, tidak ada laporan korban jiwa. Israel mengatakan pasukannya telah didekati dan melepaskan tembakan peringatan. Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan militer Israel tetap waspada di Gaza dan siap melanjutkan perang.
“Kami menggunakan hari-hari jeda dalam kerangka kerja ini untuk belajar, meningkatkan kesiapan kami, dan menyetujui rencana operasional di masa depan,” katanya.
Sejak gencatan senjata dimulai pada Jumat, 24 November 2023, Hamas telah membebaskan 69 sandera. Itu termasuk 50 perempuan dan anak-anak Israel, beberapa balita, serta 19 WNA – yang sebagian besar pekerja bidang pertanian asal Thailand.
Sebagai imbalannya, Israel telah membebaskan 150 tahanan Palestina, yang semuanya perempuan dan remaja. Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang selama Hamas terus membebaskan setidaknya 10 sandera Israel setiap hari. Namun dengan semakin sedikitnya perempuan dan anak-anak yang ditahan, menjaga kerahasiaan senjata setelah Rabu, 29 November 2023, memerlukan negosiasi untuk membebaskan setidaknya beberapa laki-laki Israel untuk pertama kalinya.
“Kami berharap pendudukan (Israel) mematuhi (perjanjian tersebut) dalam dua hari ke depan karena kami sedang mengupayakan perjanjian baru, selain perempuan dan anak-anak, di mana kategori lain yang kami miliki dapat kami tukar,” kata pejabat Hamas Khalil Al-Hayya kepada Al Jazeera pada Senin malam, 28 November 2023.
Israel ingin menumpas Hamas setelah orang-orang bersenjata menyerbu pagar perbatasan Negeri Bintang Daud tersebut. Agresi itu, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan 240 tawanan. Sejak itu, otoritas kesehatan Gaza yang dianggap terpercaya oleh PBB mengatakan lebih dari 15 ribu orang telah dipastikan tewas dalam pemboman Israel. Sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Korban tewas dikhawatirkan masih banyak karena hilang tertimbun reruntuhan.
REUTERS, AL JAZEERA
Pilihan Editor: Menteri Industri Australia Kunjungan Kerja ke Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini