TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu bahwa pemerintahnya akan menerima perpanjangan gencatan senjata di Gaza yang akan berakhir hari ini. Seperti dilansir Anadolu Senin 27 November 2023, ia meminta imbalan pembebasan lebih banyak sandera.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan video yang diterbitkan oleh kantornya bahwa dia berbicara melalui telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Kepada Biden, Netanyahu mengatakan bahwa perpanjangan akan diterima dengan imbalan pembebasan 10 sandera untuk setiap hari tambahan jeda tersebut.
Baca Juga:
Dia menekankan bahwa setelah jeda kemanusiaan, Israel akan melanjutkan operasi militernya dengan tujuan akhir melenyapkan kelompok Palestina Hamas dan memastikan semua sandera yang tersisa dikembalikan.
Namun, sejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida dalam serangan terbaru di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Dalam pengeboman tiap hari selama tujuh pekan, pihak kementerian kesehatan Gaza menyebut hampir 15 ribu orang Palestina tewas, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Seperti dilansir Barron’s, pejabat senior militer Israel mengatakan pasukannya telah menyebabkan kerusakan signifikan pada pasukan tempur Hamas – yang terdiri atas 24 batalion yang masing-masing terdiri dari 1.000 pejuang– terutama di wilayah utara Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Dia tidak menyebutkan jumlah pejuang Hamas yang terbunuh karena pengeboman brutal Israel di Gaza. Namun mengatakan jumlahnya mencapai ribuan: "Bukan 10.000, bukan 1.000, kira-kira di tengah-tengah".
Pejuang Hamas menyerbu masuk ke Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya, menurut hitungan Israel. Namun, pengakuan terbaru tentara Israel menguak bahwa tank dan helikopter Apache Israel juga membunuh warga Israel dalam festival musik yang digelar saat insiden terjadi.
Sejak itu, Israel telah melancarkan pengeboman besar-besaran yang menurut penguasa Hamas di Gaza telah menewaskan hampir 15.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil.
Pilihan Editor: Gencatan Senjata Israel Hamas Masuk Hari Terakhir, Ada Kemungkinan Diperpanjang
ANADOLU