TEMPO.CO, Jakarta - Gencatan senjata Israel Hamas memasuki 24 jam terakhir, Senin, 27 November 2023, dan kelompok militan tersebut mengatakan pihaknya bersedia untuk memperpanjang jeda setelah mereka membebaskan lebih banyak sandera.
Jeda yang dimulai pada Jumat telah menyebabkan puluhan sandera dibebaskan, dan Israel juga membebaskan lebih dari 100 warga Palestina – wanita dan anak-anak – yang ditahan di penjara sebagai imbalannya.
Perhatian kini tertuju pada apakah gencatan senjata akan diperpanjang sebelum jadwal berakhir pada Selasa pagi.
“Itulah tujuan saya, itulah tujuan kami, untuk menjaga jeda ini lebih lama lagi sehingga kita dapat terus melihat lebih banyak sandera keluar dan memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza,” kata Presiden AS Joe Biden pada Minggu.
Dia mengatakan dia ingin pertempuran dihentikan “selama tahanan terus dikeluarkan.”
“Saya merasa semua pihak di wilayah ini sedang mencari cara untuk mengakhiri ini sehingga semua sandera dibebaskan dan… Hamas tidak lagi menguasai Gaza.”
Hamas telah mengisyaratkan kesediaannya untuk memperpanjang gencatan senjata, dan sebuah sumber mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut mengatakan kepada mediator bahwa mereka terbuka untuk memperpanjang gencatan senjata “dua hingga empat hari.”
“Perlawanan percaya bahwa ada kemungkinan untuk menjamin pembebasan 20 hingga 40 tahanan Israel” dalam jangka waktu tersebut, kata sumber yang dekat dengan gerakan tersebut.
Berdasarkan gencatan senjata tersebut, 50 sandera yang disandera oleh militan akan dibebaskan selama empat hari dengan imbalan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Mekanisme yang ada di dalamnya akan diperpanjang jika setidaknya 10 tawanan Israel dibebaskan setiap hari ekstra.
Salah satu faktor yang berpotensi memperumit masalah ini adalah kenyataan bahwa beberapa sandera diyakini ditahan oleh kelompok selain Hamas.
Israel menghadapi tekanan besar dari keluarga sandera, serta sekutunya, untuk memperpanjang gencatan senjata guna menjamin pembebasan lebih banyak orang.
“Akan baik, bermanfaat dan perlu” untuk memperpanjang gencatan senjata sampai semua sandera, termasuk warga negara Perancis, dibebaskan, kata Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna kepada BFMTV pada hari Minggu.