TEMPO.CO, Jakarta - Agen Dinas Rahasia yang sedang bertugas melindungi cucu Presiden Amerika Serikat Joe Biden melepaskan tembakan setelah tiga orang mencoba masuk ke kendaraan Dinas Rahasia yang tidak bertanda. Insiden itu terjadi di ibu kota negara.
Para agen yang ditugaskan untuk melindungi Naomi Biden, sedang keluar bersamanya di lingkungan Georgetown pada Minggu malam, 12 November 2023. Saat itu mereka melihat tiga orang memecahkan jendela SUV yang diparkir dan tidak ada penumpangnya.
Salah satu agen melepaskan tembakan, namun tidak ada yang terkena, kata Dinas Rahasia dalam sebuah pernyataan. Ketiga orang tersebut terlihat melarikan diri dengan mobil merah. Dinas Rahasia mengatakan telah mengeluarkan buletin regional kepada Polisi Metropolitan untuk mewaspadai hal itu.
“Diyakini tidak ada yang terkena serangan,” kata Dinas Rahasia dalam pernyataannya. Lembaga itu tidak mengonfirmasi apakah agen yang melepaskan senjata tersebut merupakan bagian dari upaya untuk melindungi Naomi Biden. "Tidak ada ancaman terhadap siapa pun yang dilindungi (Naomi Biden)," kata Juru Bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi dalam sebuah pernyataan.
Guglielmi mengatakan insiden tersebut sedang diselidiki oleh Departemen Kepolisian Metropolitan DC dan Dinas Rahasia. Fakta dan bukti dalam kasus ini akan ditinjau secara independen oleh Kantor Kejaksaan Amerika Serikat.
Jumlah pembajakan dan pencurian mobil tahun ini meningkat signifikan di Washington. Polisi telah melaporkan lebih dari 750 pembajakan mobil dan lebih dari 6.000 laporan kendaraan curian di distrik tersebut.
Mobil anggota parlemen AS Henry Cuellar dari Texas dibajak di dekat Capitol bulan lalu oleh tiga penyerang bersenjata. Perampok itu mencuri mobilnya namun tidak melukainya secara fisik.
Kejahatan dengan kekerasan di Washington juga meningkat tahun ini, naik lebih dari 40 persen dibandingkan tahun lalu. Pada Februari, Perwakilan AS Angie Craig dari Minnesota diserang di gedung apartemennya, menderita memar saat melarikan diri dari cedera serius.
CNN | CHANEL NEWS ASIA
Pilihan editor: Kolombia Usulkan PBB Akui Palestina sebagai Negara Merdeka