TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara New Delhi semakin berbahaya akibat polusi udara, sehingga pemerintah menutup semua sekolah mulai Rabu, 8 November 2023. Ini merupakan penutupan terbaru setelah sekolah-sekolah dasar negeri dan swasta diperintahkan untuk tutup selama dua hari pekan lalu, pada 3 dan 4 November 2023.
Tingkat kualitas udara di kota tersebut berada di atas 320 pada indeks kualitas udara, tingkat yang dikategorikan sebagai “berbahaya” oleh kelompok Swiss IQAir, meskipun tidak seburuk kisaran 400 yang dicapai awal pekan ini.
Sekolah-sekolah di ibu kota akan tetap tutup mulai Kamis hingga 18 November pada libur musim dingin, yang semula dijadwalkan pada Januari, kata pemerintah Delhi dalam pemberitahuannya.
Sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia, New Delhi yang memiliki populasi lebih dari 20 juta jiwa telah menghentikan kegiatan konstruksi dan memberlakukan pembatasan penggunaan kendaraan mulai pekan depan. Mereka menginginkan negara-negara tetangga untuk mengendalikan pembakaran lahan.
Para petani di Punjab, Pakistan dan Haryana di India utara biasanya membakar sisa tanaman setelah panen padi pada akhir Oktober atau awal November sebagai cara membersihkan ladang mereka sebelum menanam gandum.
Praktik ini telah dilakukan selama bertahun-tahun, dan asap yang dihasilkan biasanya menyumbang 30 hingga 40 persen polusi di New Delhi pada Oktober-November, menurut badan pemantau kualitas udara pemerintah federal, SAFAR.
Pada Selasa, 7 November 2023, pengadilan tinggi India memerintahkan negara-negara bagian di sekitar New Delhi menghentikan para petani membakar residu.
REUTERS
Pilihan Editor Menteri Komunikasi Malaysia Ingatkan Foto Korban di Gaza Bisa Pengaruhi Emosi