Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi yang Didakwa Membunuh Pemuda Kulit Hitam Elijah McClain Divonis Tidak Bersalah

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Para pengunjuk rasa berkumpul dalam unjuk rasa untuk menyerukan keadilan bagi Elijah McClain setelah Gubernur Jared Polis mengubah perintah eksekutifnya mengenai penyelidikan kematian McClain, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tuduhan terhadap petugas polisi yang terlibat pada akhirnya dapat dipermudah di Denver, Colorado, AS. 21 November 2020. REUTERS/Kevin Mohatt/File Foto
Para pengunjuk rasa berkumpul dalam unjuk rasa untuk menyerukan keadilan bagi Elijah McClain setelah Gubernur Jared Polis mengubah perintah eksekutifnya mengenai penyelidikan kematian McClain, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tuduhan terhadap petugas polisi yang terlibat pada akhirnya dapat dipermudah di Denver, Colorado, AS. 21 November 2020. REUTERS/Kevin Mohatt/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juri dalam sidang di Pengadilan Colorado, Amerika Serikat, pada Senin, 6 November 2023, memutuskan petugas polisi Nathan Woodyard tidak bersalah atas pembunuhan tidak disengaja dalam kasus tewasnya pemuda kulit hitam Elijah McClain pada 2019. Remaja ini meninggal setelah polisi mencekiknya selama penangkapan dan petugas medis menyuntiknya dengan obat penenang.

Woodyard, 34 tahun, adalah terdakwa terakhir dari tiga petugas Departemen Kepolisian Aurora yang diadili atas kematian McClain. Ia sebelumnya diskors tanpa bayaran dari kepolisian sejak tahun 2020.

Awal bulan ini, terhadap terdakwa petugas polisi Randy Roedema juri memberikan putusan bersalah atas pembunuhan karena kelalaian dan penyerangan tingkat tiga. Sedangkan pada polisi lainnya,  Jason Rosenblatt, juri memutuskan tidak bersalah atas tuduhan apa pun.

Dua paramedis menghadapi sidang terpisah bulan ini atas peran mereka dalam memberikan ketamin kepada McClain, obat penenang kuat yang kadang-kadang digunakan pada pasien sangat gelisah.

Kematian McClain, 23 tahun, mengilhami reformasi kepolisian secara besar-besaran di Colorado pada tahun 2020, termasuk pelarangan mencekik. Namun kasus ini awalnya hanya mendapat sedikit perhatian, dan jaksa setempat menolak mengajukan tuntutan apa pun.

Hal itu berubah setelah pembunuhan George Floyd pada Mei 2020, seorang pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi Minneapolis. Kematian Floyd memicu protes ketidakadilan rasial secara global. Gubernur Colorado Jared Polis pada Juni 2020 menugaskan kantor jaksa agung negara bagian untuk menyelidiki kasus tersebut. Dewan juri negara bagian mendakwa petugas dan paramedis pada 2021.

“Putusan hari ini bukanlah keputusan yang kami harapkan, namun kami menghormati sistem juri dan menerima hasil ini,” kata Jaksa Agung Phil Weiser dalam keterangan tertulisnya.

Weiser, mengacu pada persidangan paramedis yang akan datang, menambahkan, "Kami tetap tidak terpengaruh dalam upaya kami untuk mencapai akuntabilitas dan keadilan bagi Elijah McClain dan keluarga serta teman-temannya."

Kepala polisi sementara Aurora, Art Acevedo, mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa departemen tersebut menghormati keputusan juri dan dia tidak dapat memberikan komentar lebih rinci mengingat persidangan paramedis sedang menunggu.

Tidak jelas apakah Woodyard akan kembali bertugas di Aurora. Seorang juru bicara pemerintah kota mengatakan “akan memakan waktu beberapa hari untuk memilah” kemungkinan langkah selanjutnya mengenai pekerjaan Woodyard. Dia mengatakan para pejabat akan berpedoman pada piagam kota, yang menyatakan bahwa setiap petugas yang dituduh melakukan kejahatan akan segera diskors, namun “penangguhan tersebut harus diakhiri dengan pemulihan layanan atau pemecatan segera setelah keputusan pengadilan menjadi final."

Woodyard adalah petugas pertama yang menghadapi McClain saat dia berjalan pulang dari toko serba ada pada 24 Agustus 2019, di Aurora, pinggiran kota Denver. Seorang warga menelepon 911 untuk melaporkan bahwa McClain, yang mengenakan mantel musim dingin dan topeng ski pada malam yang hangat, bertingkah mencurigakan.

Woodyard kemudian mencoba melumpuhkan McClain dengan mencekik karotis, yang menurut jaksa berkontribusi pada kematiannya. Secara keseluruhan, McClain dicekik setidaknya dua kali selama penangkapan dan ditahan oleh petugas selama 15 menit sampai petugas medis tiba. McClain, yang muntah di balik masker ski yang dikenakannya, berulang kali mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak bisa bernapas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam argumen penutupnya pada hari Jumat, jaksa Jason Slothouber mengatakan Woodyard gagal mengikuti pelatihannya dalam menghadapi McClain dengan kekerasan, dan kemudian gagal memberi tahu petugas medis bahwa McClain mengeluh dia tidak bisa bernapas dan tersedak muntahannya sendiri.

“Di setiap kesempatan, dia memilih untuk meningkatkan serangan,” kata Slothouber tentang penggunaan kekuatan yang dilakukan Woodyard. "Tidak pernah ada penjelasan kepada Mr. McClain mengapa hal ini terjadi padanya."

Pengacara Woodyard berpendapat bahwa ketamin yang disuntikkan oleh paramedislah yang membunuh McClain. Mereka mengutip laporan otopsi yang direvisi oleh kantor koroner daerah yang menyimpulkan bahwa McClain meninggal karena "komplikasi pemberian ketamin setelah pengekangan paksa."

"Nathan Woodyard tidak membunuh Elijah McClain, dia tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan orang lain," kata pengacara pembela Andrew Ho dalam argumen penutupnya. "Ketamine-lah yang membunuh Elijah McClain."

Kedua belah pihak memperdebatkan bagaimana peristiwa yang terjadi selama penangkapan tersebut.

Pengacara Woodyard berpendapat bahwa McClain mencoba mengambil salah satu senjata petugas selama perlawanan, dan hal itu memicu tanggapan yang lebih agresif dari polisi.

Jaksa mengatakan McClain tidak pernah mencoba mengambil senjata tersebut. Meskipun rekaman kamera tubuh dari petugas tidak menunjukkan McClain meraih pistol, salah satu petugas, Roedema, terdengar dalam rekaman berteriak bahwa McClain sedang mengambil senjata.

Woodyard, yang bersaksi untuk pembelaannya sendiri, mengatakan kepada juri bahwa jika dipikir-pikir, dia akan melakukan sesuatu yang berbeda. Namun saat ini, dia bersaksi, dia mengkhawatirkan nyawanya setelah mendengar bahwa McClain telah mengambil senjata.

REUTERS

Pilihan Editor Umat Yahudi New York Ikut Protes di Patung Liberty, Tuntut Israel Gencatan Senjata di Gaza

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

7 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

17 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

18 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.