Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemred Kehilangan Jabatan Gara-gara re-Tweet Kecaman pada Tindakan Hamas

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Tentara Israel berada di dalam tank dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel berada di dalam tank dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Michael Eisen, pemimpin redaksi jurnal akses terbuka eLife dan kritikus jurnal tradisional, kehilangan jabatan karena secara terbuka mendukung artikel satir yang mengkritik orang-orang yang meninggal di Gaza karena tidak mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023

“Saya telah diberitahu bahwa saya digantikan sebagai Pemimpin Redaksi @eLife karena me-retweet artikel @TheOnion yang menyerukan ketidakpedulian terhadap kehidupan warga sipil Palestina,” tulis Eisen di media sosial X, Selasa, 24 Oktober 2023.

Menurut laman Science.org, kehebohan dimulai pada 13 Oktober 2023 ketika Eisen, ahli genetika di Universitas California, Berkeley, memuji salah satu berita palsu media satir The Onion di X. Berita tersebut diberi judul “Warga Gaza yang Sekarat Dikritik Karena Tidak Menggunakan Kata-kata Terakhir untuk Mengutuk Hamas.”

Eisen menulis komentar, “The Onion berbicara dengan lebih berani, berwawasan luas, dan memiliki kejelasan moral dibandingkan dengan gabungan para pemimpin setiap institusi akademis. Saya berharap ada universitas @TheOnion.”

Kritik terhadap Eisen yang beragama Yahudi langsung meledak, namun ilmuwan yang terkenal provokatif itu tak surut. Sehari kemudian, dia mentweet, “Setiap orang waras di dunia merasa ngeri dan trauma dengan apa yang dilakukan Hamas dan ingin hal itu tidak terjadi lagi. Terlebih lagi sebagai seorang Yahudi dengan keluarga Israel."

"Namun saya juga merasa ngeri dengan hukuman kolektif yang telah dijatuhkan terhadap warga Gaza, dan hal yang lebih buruk lagi akan terjadi. …The Onion tidak menganggap remeh situasi ini. Saya juga tidak. Artikel-artikel ini menggunakan sindiran untuk menyampaikan poin yang sangat serius tentang tragedi yang mengerikan ini.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penjelasan tersebut tidak menenangkan beberapa ilmuwan. "Kata-kata kosong. Selama 7 hari Anda belum men-tweet satu kali pun kata-kata dukungan untuk peneliti Israel, beberapa di antaranya kehilangan anak dan teman. Dan sekarang Anda berani memberi kami nasihat militer dari posisi istimewa Anda yang aman. Benar-benar kebangkrutan moral,” jawab Yaniv Erlich, seorang ilmuwan Israel-Amerika terkemuka yang kini menjadi CEO sebuah perusahaan bernama Eleven Therapeutics.

Beberapa peneliti Israel menuntut agar Eisen mengundurkan diri dan rekan-rekannya berhenti mengirimkan makalah ke eLife selama dia tetap memimpin. Seruan semacam ini dengan cepat memicu perdebatan di media sosial mengenai kebebasan berpendapat.

Sebuah petisi diluncurkan untuk mendesak Howard Hughes Medical Institute (HHMI), penerbit eLife, untuk tidak menghapus atau mengecam Eisen atas tweetnya. “Pendapat kami tidak didasarkan pada kelebihan (atau kekurangan) pandangan Eisen. Sebaliknya, kami percaya bahwa mengecam Eisen akan menimbulkan dampak buruk terhadap kebebasan berekspresi di dunia akademis,” tulis para pembuat petisi.

Pilihan Editor Wang Yi ke AS, Bahas Krisis Gaza dan Ukraina hingga Laut Cina Selatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

13 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.


Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

15 jam lalu

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Jeddah di Jeddah, Arab Saudi, Rabu, 7 Juni 2023. Amer Hilabi/Pool via REUTERS
Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.


KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

16 jam lalu

Suasana restoran KFC akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.


Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

17 jam lalu

Ketua DPR AS, Mike Johnson. REUTERS/Elizabth Frantz
Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel


Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

18 jam lalu

Pria Palestina dikumpulkan dan ditelanjangi oleh pasukan Israel di Gaza sebelum dibawa ke lokasi yang dirahasiakan. Foto : X
Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah


5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

19 jam lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.


AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

20 jam lalu

Warga Palestina berara di rumah Muhammad Al-Awfi yang tewas dalam serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. Pasukan Israel mengepung sebuah rumah di dalam kamp dan mencegah ambulans mencapai daerah tersebut. REUTERS/Raneen Sawafta
AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza


6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

20 jam lalu

Orang-orang berdemonstrasi di luar The New School University Center, ketika perkemahan Protes terus berlanjut untuk mendukung warga Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.


Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

20 jam lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza


Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

22 jam lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.