Melawan Pendudukan
Di Ramallah, nyanyian yang jarang terdengar minggu ini mendukung sayap militer Hamas – saingan partai Fatah yang berkuasa di PA – menunjukkan meningkatnya keinginan untuk melakukan perlawanan bersenjata.
"Beri orang senjata. Biarkan mereka bentrok. Kami akan menunjukkan apa yang bisa kami lakukan," kata Salah, seorang demonstran berusia 20 tahun yang hanya menyebutkan nama depannya.
Pejabat Fatah Mowafaq Sehweel mengatakan kepada Reuters: "Kita harus melepaskan kendali dan menggunakan segala cara untuk melawan pendudukan."
Yang lain tak siap berperang.
Nizar Mughrabi, pemilik sebuah firma arsitektur, mengatakan dia muak dengan serangan Israel di Gaza namun belum siap untuk mengangkat senjata.
“Netanyahu ingin berperang, Haniyeh ingin berperang – letakkan mereka di gurun dengan senjata dan biarkan mereka saling menembak,” katanya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Para pejabat Palestina dan analis Israel mengatakan sejumlah faktor turut memicu ketegangan, namun sebaliknya juga membatasi ruang lingkupnya untuk saat ini.
Salah satunya adalah ratusan penangkapan yang dilakukan Israel.
Hamas menyebut serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan penangkapannya tahun ini sebagai bagian dari alasannya melakukan serangan pada 7 Oktober.
Para pejabat Palestina dan analis Israel mengatakan sejumlah faktor turut memicu ketegangan, namun sebaliknya juga membatasi ruang lingkupnya untuk saat ini.
Salah satunya adalah ratusan penangkapan yang dilakukan Israel.
Hamas menyebut serangan dan penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat tahun ini sebagai bagian dari alasannya melakukan serangan pada 7 Oktober.
Namun penangkapan tersebut juga membatasi kekerasan di Tepi Barat, kata Mustafa al-Khawaja, seorang aktivis anti-permukiman berusia 52 tahun.
“Di Gaza, ada cukup waktu (bagi Hamas) untuk berorganisasi secara militer,” katanya. “Di sini, pendudukan (Israel) dapat melakukan tindakan keras setiap hari. Mereka tidak memberikan ruang untuk membangun kekuatan militer atau politik.”
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Bos AirAsia, 3 Negara Nuklir Penentang Israel, Brigade Al Qassam Pasukan Khusus Hamas