Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Erwin Rommel, Jenderal Nazi yang Dipaksa Hitler Menelan Pil Sianida

image-gnews
Rudolf Hess (depan tengah) bersama Adolf Hitler dan petinggi Nazi lain. [4rs.neocities.org]
Rudolf Hess (depan tengah) bersama Adolf Hitler dan petinggi Nazi lain. [4rs.neocities.org]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak puluhan tahun lalu, sianida sudah digunakan untuk meracuni dan membunuh. Tak terkecuali saat era Perang Dunia II. Era dimana banyak nyawa manusia melayang. Salahsatu tokoh populer yang tewas karena sianida adalah Erwin Rommel, seorang jenderal Nazi di Perang Dunia II yang cukup sukses dan populer. Namun, Ia harus meregang nyawa dengan menelan pil sianida karena terlibat dalam rencana menggulingkan Hitler.

Dilansir dari Britannica, Rommel lahir di Heidenheim, Jerman pada 15 November 1891. Dia bergabung dengan infanteri Jerman pada 1910 dan telah bertempur sebagai letnan dalam Perang Dunia I di Prancis, Rumania, sampai Italia.

Pada 1940, Rommel menjadi komandan divisi Panzer ke-7 dan tahun berikutnya ia diangkat menjadi komandan pasukan Jerman di Afrika Utara. Kekalahan Italia dari Inggris di Afrika Utara menyebabkan Adolf Hitler mengirim Rommel ke Libya.

Dilansir dari Biography, Rommel kembali dipukul mundur oleh Inggris ketika ia mengepung kota pelabuhan Tobruk di Libya dari April hingga Desember 1941. Ia kemudian kembali dengan Korps Afrika pada Juni 1942, dan akhirnya merebut kota itu melalui serangan yang dikenal sebagai Pertempuran Gazala. Tidak lama kemudian, Rommel dipromosikan menjadi marshal oleh Hitler.

Selain karena keberhasilan merebut kota pelabuhan Tobruk di Libya, Rommel juga dikenal karena ia merupakan jenderal yang memimpin pasukan dari lini depan pasukan. Dari situ, ia dijuluki sebagai “Rubah Gurun” karena kerap menerapkan serangan mendadak dan juga dikenal sebagai “Marsekal Rakyat” karena jadi pembebas negara Arab dari Inggris.

Meskipun begitu, lima bulan setelah Pertempuran Gazala, pasukan Inggris kembali merebut Tobruk pada 1942. Dari situ, ia dipanggil kembali ke Eropa untuk mengawasi pertahanan pantai Atlantik pada 1943.

Setahun setelahnya, Rommel mulai mempertanyakan dan meragukan kemampuan Hitler terkait alasan Jerman dalam perang untuk menciptakan perdamaian. Beberapa temannya memberi tahu bahwa Rommel merupakan sosok yang tepat jika Hitler digulingkan.

Dilansir dari History, Hitler mengetahui bahwa Rommel melakukan kontak dengan para konspirator untuk menentang Hitler. Dari situ, Hitler memutuskan untuk mengirimkan dua jenderal ke rumah Rommel dan menawarinya dua pilihan: bunuh diri atau diseret ke pengadilan yang akan memberikan dampak pada keluarganya.

Dari dua pilihan itu, Rommel dipaksa untuk bunuh diri karena Hitler tidak ingin menciptakan tontonan seorang jenderal populer yang diadili karena menentangnya. Rommel kemudian menelan pil sianida itu pada 14 Oktober 1944 ketika ia berusia 52 tahun. Rommel diberi pemakaman kenegaraan dan dimakamkan dengan penuh hormat.

Pilihan Editor: Kematian Karena Sianida, dari Adolf Hitler Sampai Pemuja Sekte

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

21 jam lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

3 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.


Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

4 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024.   TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza


Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

7 hari lalu

Pekerja memperlihatkan bijih nikel. (ANTARA/HO-Antam)
Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.


Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

10 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us. Dok. Prime Video
Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

10 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

10 hari lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.