TEMPO.CO, Jakarta - Iran memperingatkan melalui media sosial X hari ini bahwa jika “kejahatan perang dan genosida” Israel tidak dihentikan, maka situasinya akan menjadi tidak terkendali dengan “konsekuensi yang luas”.
“Jika kejahatan perang dan genosida apartheid Israel tidak segera dihentikan, situasi akan menjadi tidak terkendali dan menimbulkan konsekuensi yang luas – yang merupakan tanggung jawab PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang mengarahkan Dewan tersebut ke jalan buntu,” tulis Perutusan Tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Sebelumnya, pada Sabtu, Perutusan Tetap Iran juga mengunggah dalam cuitannya sebuah surat tertanggal 13 Oktober 2023 yang ditujukan kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, Sérgio França Danese dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dari Duta Besar Amir Saeid Iravani.
Iravani menulis tentang “peningkatan kekejaman dan hukuman kolektif yang mengerikan” terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, yang kini sedang disaksikan oleh seluruh dunia, termasuk
“kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang, yang diatur oleh rezim Israel”.
“Kegagalan komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi dapat menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah dengan konsekuensi yang luas,” katanya.
Tanggapan oleh perutusan Iran untuk PBB di X muncul setelah media Axios melaporkan bahwa Teheran memperingatkan Israel, melalui pesan yang dikirim melalui PBB, bahwa mereka harus merespons jika Israel melancarkan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Israel bersiap pada hari Sabtu untuk melancarkan serangan darat terhadap Hamas yang didukung Iran di Jalur Gaza, setelah menyerukan ribuan warga Palestina yang tinggal di wilayah padat penduduk di utara untuk melarikan diri ke selatan menuju perbatasan tertutup dengan Mesir.
Namun, mereka yang melarikan diri ke selatan Khan Younis sesuai instruksi tetap menjadi korban pengeboman saat pesawat tempur Israel menyerang sebuah gedung empat lantai pada Sabtu, menewaskan dan melukai beberapa orang.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok tersebut sepekan lalu. Hamas menyerbu kota-kota Israel, menewaskan 1.300 orang dan menyandera banyak orang dalam serangan terburuk terhadap warga sipil dalam sejarah Israel.