TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Italia pada Rabu, 4 Oktober 2023, sedang menyelidiki penyebab kecelakaan bus mengerikan yang membawa turis asing di pinggiran Venesia yang menewaskan 21 orang termasuk beberapa anak-anak dan melukai 15 lainnya.
Bus listrik tersebut menabrak pagar pembatas dan keluar dari jalan layang pada Selasa malam di distrik Mestre, terbanting ke tanah lebih dari 10 meter di bawahnya dan terbakar.
Kewarganegaraan semua korban tewas kini telah diverifikasi, kata prefek Venesia Michele Di Bari, perwakilan lokal kementerian dalam negeri, pada Rabu malam.
Mereka termasuk sembilan warga negara Ukraina, empat warga Rumania, tiga warga Jerman, dua warga Portugal, satu warga Kroasia, satu warga Afrika Selatan, dan seorang sopir bus asal Italia, katanya kepada lembaga penyiaran publik Italia, Rai News.
Bus tersebut sedang mengantar para wisatawan kembali ke tempat perkemahan di dekat Marghera setelah seharian berjalan-jalan di Venesia.
Kecelakaan itu terjadi sesaat sebelum pukul 20.00 waktu setempat di jalan lurus dan biasanya sangat sibuk yang menghubungkan Mestre ke pusat bersejarah Venesia dan membentang di sepanjang jalur kereta api.
“Kami menduga pengemudinya mungkin jatuh sakit,” kata presiden regional Veneto Luca Zaia kepada radio Rtl 102.5. Keterangan para saksi dan rekaman CCTV mungkin bisa memberikan petunjuk tambahan, katanya.
Namun, “rekaman (kecelakaan) yang juga muncul di media nasional menunjukkan bahwa diperlukan penyelidikan 360 derajat,” kata Di Bari, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya untuk mengambil kotak hitam kendaraan tersebut.
Mereka yang terluka dalam kecelakaan itu termasuk empat warga Ukraina, dua warga Spanyol, dua warga Austria, satu warga Jerman, satu warga Kroasia, dan satu warga Prancis, kata Di Bari pada Rabu pagi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara di televisi Italia pada Rabu untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga semua korban.