‘Ambil Putriku’
Orang-orang yang tinggal di sekitar mengatakan mereka mendengar ledakan keras dan bergegas ke tempat kejadian untuk mencoba membantu.
“Ada seorang wanita berbicara bahasa Inggris dan menangis. Ketika saya menariknya keluar, dia berkata, 'ambil putriku, ambil putriku,' kata Godstime Erheneden, yang berasal dari Nigeria, kepada surat kabar Corriere della Sera.
"Ia seorang anak kecil, saya kira dia berumur dua tahun. Dia tidak sadarkan diri dan saya pikir dia sudah meninggal. Saya sangat sedih, dia seumuran dengan anak saya," tambahnya.
Pemeriksaan pelat nomor menunjukkan bahwa bus tersebut merupakan kendaraan listrik buatan pabrikan Cina. Puing-puingnya masih dipantau untuk mengetahui risiko kebakaran dari baterainya, kata petugas pemadam kebakaran pada Rabu.
Pimpinan perusahaan yang mengoperasikan bus tersebut, Massimo Fiorese, mengatakan kepada Corriere della Sera bahwa dia telah melihat rekaman video beberapa saat sebelum kecelakaan.
Gambar tersebut menunjukkan bus tingkat tersebut melambat dan tampak "hampir berhenti" ketika menabrak pagar pembatas dan terjatuh, katanya.
“Saya pikir pengemudinya sakit, karena jika tidak, saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Fiorese, seraya menambahkan bahwa pengemudi tersebut memulai shiftnya kurang dari dua jam sebelum kecelakaan.
Rekaman lokasi kecelakaan menunjukkan bahwa jalan layang tersebut dilengkapi dengan pagar pembatas logam yang sudah tua dan relatif tipis, dibandingkan dengan versi beton yang lebih baru dan lebih kokoh.
Bunga-bunga kuning telah diikat ke rel yang hancur pada Rabu dan lokasi tersebut dibelah di balik balok beton.
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Mumi Stoneman Willie, Senator AS, Anwar Ibrahim Reshuffle Kabinet