TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Ahad mendesak anggota Kongres dari Partai Republik untuk mendukung rancangan undang-undang yang akan memberikan lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Ia berbicara setelah Kongres mengesahkan RUU sementara pada hari Sabtu yang memperpanjang pendanaan pemerintah selama lebih dari sebulan dan menghindari shutdown atau penutupan pemerintahan.
Biden mengatakan bahwa ia “muak dan lelah” dengan praktik para politikus yang mendorong situasi genting sampai batas aman untuk memaksakan hasil yang diinginkan. Pasalnya, perseteruan soal RUU pendanaan sementara nyaris membuat pemerintahan tutup, yang dapat menyetop berbagai layanan dan menyebabkan sebagian besar dari 4 juta pegawai pemerintah federal tidak mendapat gaji.
RUU tersebut, yang berlaku hingga 17 November, tidak mencakup bantuan untuk Ukraina. Selama ini, AS telah menjadi pendukung utama Ukraina setelah invasi Rusia tahun lalu. Biden telah berupaya menggalang dukungan dari seluruh dunia, termasuk negaranya sendiri, untuk mempertahankan dukungan tersebut.
Sementara, RUU yang disahkan dengan dukungan luas dari Partai Demokrat dan Republik ini memicu Republikan garis keras Matt Gaetz berjanji untuk menggulingkan ketua Dewan Perwakilan Rakyat, sesama Republikan, Kevin McCarthy. Keduanya berada di dua kubu berlawanan soal RUU ini, meski berasal dari partai yang sama.
UU terpisah untuk Ukraina
Biden mengatakan Partai Republik berjanji memberikan bantuan Ukraina melalui pemungutan suara terpisah.
“Dalam kondisi apa pun, kita tidak bisa membiarkan dukungan Amerika terhadap Ukraina terganggu. Saya sepenuhnya mengharapkan (McCarthy) untuk menjaga komitmennya dalam mengamankan jalur tersebut dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina ketika mereka mempertahankan diri dari agresi dan kebrutalan,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih.
Ketika ditanya apakah ia bisa memercayai McCarthy untuk menghormati kesepakatan, Biden mengatakan: “Kami baru saja membuat kesepakatan mengenai Ukraina, jadi kita akan lihat nanti.” Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Biden mengacu pada janji Partai Republik untuk meloloskan undang-undang terpisah mengenai masalah ini.
Biden meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama kunjungannya ke Washington bulan lalu bahwa dukungan kuat AS terhadap perangnya untuk mengusir Rusia akan tetap dipertahankan, meskipun ada tentangan dari beberapa anggota parlemen Partai Republik.
Biden pun mendesak Partai Republik untuk bergerak cepat agar menghindari krisis lain di bulan November mendatang. “Praktik jurang politik ini harus diakhiri. Dan tidak boleh ada krisis lagi,” katanya.
“Saya sangat mendesak teman-teman Partai Republik di Kongres untuk jangan menunggu. Jangan buang waktu seperti yang kalian lakukan sepanjang musim panas ini. Sahkan perjanjian anggaran selama setahun. Hormati kesepakatan yang kita buat beberapa bulan lalu,” sambungnya.
Ia menolak untuk memberi pandangan perihal McCarthy dan keharusan Partai Demokrat untuk mendukungnya jika ia membutuhkan suara mereka demi mempertahankan jabatannya sebagai ketua DPR. Keputusan itu akan ia serahkan kepada para pemimpin Demokrat di Kongres, katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Truk Angkut Perempuan Migran di Meksiko Kecelakaan, 10 Orang Tewas