TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 10 orang tewas dan 25 lainnya terluka setelah sebuah truk kargo yang secara diam-diam membawa para migran ini terbalik di jalan raya di Meksiko selatan. Kecelakaan itu terjadi pada Minggu pagi di negara bagian Chiapas, Meksiko, dekat perbatasan dengan Guatemala.
Sebuah sumber di kantor kejaksaan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa para korban tampaknya berasal dari Kuba dan semuanya adalah perempuan, termasuk satu anak di bawah umur. Insiden tersebut terjadi di jalan raya sepanjang pantai Pasifik antara kota Pijijiapan dan Tonala, tempat orang-orang sering melakukan perjalanan dalam upaya mencapai Amerika Serikat.
Truk yang sebagian badannya terbuat dari kayu itu hancur. Pakaian, tas, dan ransel para migran berserakan di sekelilingnya. Ribuan migran dari berbagai negara melakukan perjalanan melintasi Meksiko dengan bus, trailer, dan kereta barang menuju Amerika.
Ini merupakan kecelakaan fatal kedua dalam waktu kurang dari seminggu yang melibatkan migran di Meksiko. Pada hari Kamis, dua migran tewas ketika sebuah truk terbalik di kota Mezcalapa, juga di negara bagian Chiapas.
Pada Agustus, sedikitnya 15 orang tewas ketika sebuah bus penuh yang membawa terutama migran Venezuela dan pencari suaka bertabrakan dengan sebuah trailer di jalan raya di Meksiko yang menghubungkan negara bagian Puebla dan Oaxaca, sebuah rute yang diketahui digunakan oleh penyelundup migran.
Pada bulan Juli, bus lain di Oaxaca jatuh dari jalan terjal, menewaskan sebanyak 27 orang. Pada April, 18 orang lainnya tewas dalam kecelakaan yang berbeda. Dan pada Februari, para migran dari Venezuela, Kolombia, dan Amerika Tengah terlibat dalam kecelakaan bus, yang juga terjadi antara Oaxaca dan Puebla, yang menyebabkan sedikitnya 17 orang tewas.
Kecelakaan hanyalah salah satu dari banyak bahaya yang dihadapi para migran dan pencari suaka saat mereka melakukan perjalanan ke utara menuju perbatasan AS-Meksiko, yang merupakan tujuan umum mereka. Banyak dari mereka juga harus menghadapi jalur hutan yang berbahaya, geng kriminal, dan risiko penahanan yang berkepanjangan.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Mick Jagger Tak Mau Bagi Warisan, Ini Profil 8 Anaknya