Duduk Perkara
Inti dari penyelidikan ini adalah tuduhan bahwa Biden, sebagai wakil presiden saat itu, menekan Ukraina untuk memecat seorang jaksa penuntut utama karena jaksa tersebut sedang menyelidiki Burisma, sebuah perusahaan di mana Hunter Biden menjadi anggota dewan direksinya.
Namun, presiden Ukraina saat itu, Petro Poroshenko, mengatakan kepada Fox News Channel pada Sabtu bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Pantang menyerah, anggota DPR dari Partai Republik mengatakan mereka berencana mencari catatan bank pribadi dan bisnis Hunter Biden dan James Biden, adik sang presiden.
Pada Selasa, Komite Pengawas DPR mengatakan mereka telah menerima transfer bank dari warga negara Cina yang dikirim ke Hunter, dan mencantumkan alamat rumah Joe Biden di Delaware sebagai tujuannya, sebelum dia menjadi presiden. Tidak jelas apakah Biden benar menerima uang tersebut.
Menjelang Shutdown Pemerintahan
Sidang penyelidikan ini diselenggarakan ketika anggota DPR dari Partai Republik sedang berselisih dengan Biden dan rekan-rekannya dari Partai Demokrat mengenai pendanaan pemerintah untuk tahun fiskal yang dimulai 1 Oktober. Sebagian besar pemerintahan akan ditutup jika mereka tidak mencapai kesepakatan soal ini.
Penutupan pemerintahan yang berkepanjangan berpotensi memperlambat penyelidikan pemakzulan Biden, karena lebih sedikit pejabat pemerintah akan bekerja untuk menanggapi permintaan informasi.
Juru bicara Gedung Putih, Ian Sams. mengatakan anggota DPR dari Partai Republik lebih memprioritaskan “teori konspirasi” dibandingkan menjaga pemerintahan tetap terbuka.
Mantan Presiden Trump menyambut baik penyelidikan terhadap Biden. Trump dimakzulkan dua kali selama empat tahun masa kepresidenannya dan menghadapi empat dakwaan pidana – pertama kalinya karena diduga menekan Ukraina untuk menyelidiki Biden menjelang pemilu 2020. Trump dibebaskan oleh Senat dua kali.
REUTERS
Pilihan Editor: Taiwan Sebut Cina Tahu Ancaman Bersenjata akan Gagal Pengaruh Pemilu