TEMPO.CO, Jakarta - Rusia kemungkinan besar mengirim pasukan baru Angkatan Bersenjata Gabungan ke-25 ke garis depan di Ukraina untuk pertama kalinya, menurut laporan intelijen Inggris pada hari Rabu. “Sejak pertengahan September 2023, Rusia kemungkinan besar telah mengerahkan elemen-elemen dari Tentara Gabungan Senjata ke-25 (25 CAA) untuk pertama kalinya. Formasi tersebut mulai dipindahkan ke Ukraina sejak akhir Agustus 2023,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
“Unit dari dua dari 25 komponen manuver CAA, Divisi Senapan Motor ke-67 dan Brigade Senapan Motor Terpisah ke-164, dilaporkan bertempur di garis depan di sektor barat Severodonetsk dan Kreminna, di sepanjang perbatasan antara Oblast Donetsk dan Luhansk,” katanya.
Kementerian Inggris mengatakan, sejak dimulainya invasi, Rusia jarang mempertahankan kelompok sebesar tentara yang berpotensi menjadi basis serangan baru yang besar.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa dengan tentara gabungan ini tampaknya dikerahkan sedikit demi sedikit untuk memperkuat garis pertahanan yang terlalu luas. "Kemungkinan serangan baru Rusia yang terkoordinasi akan kecil dalam beberapa minggu mendatang," kata laporan itu.
Kementerian telah mengatakan dalam pembaruan intelijen pada tanggal 2 Agustus 2023 bahwa selama dua bulan sebelumnya, Rusia kemungkinan telah mulai membentuk formasi besar baru untuk menambah kedalaman pasukan daratnya. Ini termasuk Tentara Gabungan ke-25.
“Rusia kemungkinan akan mengerahkan formasi baru sebagai pasukan cadangan di Ukraina. Namun dalam jangka panjang, Rusia bercita-cita untuk memperkuat pasukannya menghadapi NATO. Tanpa gelombang besar mobilisasi wajib yang baru, Rusia tidak mungkin menemukan pasukan baru yang cukup untuk menyediakan sumber daya bahkan untuk satu tentara baru,” menurut data intelijen pada saat itu.
REUTERS
Pilihan Editor: Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel