Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Bertemu Etnis Armenia Setelah Gencatan Senjata

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Davit Melkumyan, wakil Majelis Nasional Nagorno-Karabakh, tiba bersama delegasi Armenia untuk melakukan pembicaraan setelah wilayah yang memisahkan diri itu dipaksa melakukan gencatan senjata, di kota Yevlakh, Azerbaijan, 21 September 2023. REUTERS/Stringer
Davit Melkumyan, wakil Majelis Nasional Nagorno-Karabakh, tiba bersama delegasi Armenia untuk melakukan pembicaraan setelah wilayah yang memisahkan diri itu dipaksa melakukan gencatan senjata, di kota Yevlakh, Azerbaijan, 21 September 2023. REUTERS/Stringer
Iklan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Turbulensi Sejarah

Kemenangan Azerbaijan merupakan satu lagi perubahan dalam sejarah pergolakan pegunungan Nagorno-Karabakh, yang selama berabad-abad berada di bawah kekuasaan Persia, Turki, Rusia, Ottoman, dan Soviet, serta tempat konflik antara Armenia dan Azeri selama lebih dari satu abad.

Hal ini juga dapat mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah Kaukasus Selatan, yang merupakan gabungan berbagai negara dan etnis di mana Rusia, Amerika Serikat, Turki, dan Iran saling berebut pengaruh.

Dikenal sebagai Artsakh oleh orang Armenia, wilayah ini diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan yang sebagian besar beragama Islam, namun penduduk etnis Armenia beragama Kristen.

Gencatan senjata yang menurut Azerbaijan telah disetujui oleh orang-orang Armenia di Karabakh akan berarti runtuhnya perjuangan Armenia untuk membentuk entitas terpisah di Azerbaijan, meskipun tidak jelas seberapa besar dukungan yang didapat dari kesepakatan tersebut di Karabakh.

Azerbaijan dan Armenia sama-sama mengklaim wilayah tersebut setelah jatuhnya Kekaisaran Rusia pada tahun 1917 dan sejak runtuhnya Uni Soviet, mereka telah berperang dua kali untuk memperebutkan wilayah tersebut.

Pada 2020, setelah pertempuran selama beberapa dekade, Azerbaijan – didukung oleh pendapatan dari ekspor minyak dan gasnya dan didukung oleh Turki – memulai operasi militer yang menjadi Perang Karabakh Kedua.

Mereka meraih kemenangan gemilang dalam 44 hari, merebut kembali sebagian Karabakh dan wilayah sekitarnya. Sejak itu, cengkeramannya semakin erat.

Di ibu kota Armenia, Yerevan, ribuan pengunjuk rasa berkumpul pada Rabu untuk mengecam kegagalan pemerintah mereka melindungi Karabakh.

Banyak yang menuntut pengunduran diri Pashinyan, yang memimpin kekalahan dari Azerbaijan pada 2020 namun ia memenangkan pemilihan kembali beberapa bulan kemudian.

Samvel Sargsyan, 21, seorang mahasiswa Universitas Teater dan Sinema di Yerevan, yang lahir di Stepanakert, mengatakan: “Kami butuh Armenia untuk bergabung dengan Artsakh dan berjuang.”

“Rakyat Armenia tidak bisa menerima negara lain, agama lain. Mengapa kita harus menerima hal ini? Mengapa Armenia harus memberikan sebagian wilayahnya kepada negara lain?”

REUTERS

Pilihan Editor: Keluar dari Isolasi Diplomatik, Bashar al Assad Kunjungi Cina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan memegang foto pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas di Gaza Yahya Sinwar, saat ia berbicara kepada para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh. Anggota PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.


Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

1 hari lalu

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, melambaikan tangannya kearah penonton usai bermain pada pertandingan eksebisi di Stadion Basaksehir, Istanbul (27/7). OZAN KOSE/AFP/Getty Images
Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.


Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

2 hari lalu

Televisi VRT Belgia menghentikan siaran Kontes Lagu Eurovision untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Istimewa
Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza


Top 3 Dunia; Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal Lagi

3 hari lalu

Warga Palestina melakukan perjalanan dengan truk saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Top 3 Dunia; Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal Lagi

Top 3 dunia pada 10 Mei 2024 didominasi berita soal perang Gaza, di mana kesepakatan gencatan senjata lagi-lagi gagal tercapai.


Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Seorang anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah rumah yang hancur, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Hatem Khaled
Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas


Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

4 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.


Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

4 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled
Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal


Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

5 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

6 hari lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah


5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara pada KTT Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di New York pada Kamis (22 September 2022). ANTARA/HO-Kemlu RI/am/nbl.
5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya