TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Gedung Putih di Washington untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis pekan depan, kata sejumlah laporan.
Beberapa media Amerika Serikat melaporkan kabar ini pada Jumat, dengan mengutip seorang pejabat AS, tetapi tidak memberikan kepastian waktu atau rinciannya.
Zelensky juga dijadwalkan bertemu anggota Kongres AS seteah bertemu Biden.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih belum mengeluarkan tanggapan apa-apa sampai laporan ini disiarkan.
Zelensky akan berada di New York pekan depan untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB.
Di sana dia bakal menggelar beberapa pertemuan bilateral, termasuk dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres guna mendiskusikan upaya menghidupkan kembali kesepakatan pangan Laut Hitam.
Zelensky mengunjungi Washington pada Desember untuk bertemu dengan Biden dan berpidato dalam sidang pleno Kongres yang akan menjadi tempatnya berterima kasih kepada parlemen AS karena telah memberikan bantuan kepada negaranya.
Biden mengumumkan kunjungannya ke Kyiv pada Februari, dan kedua pemimpin terakhir bertemu Juli lalu di sela-sela KTT NATO di Vilnius, Lithuania.
Selama melawat ke Washington DC, Zelensky akan mengunjungi Capitol Hill pada saat Biden meminta Kongres menyetujui bantuan militer dan kemanusiaan senilai lebih dari US$24 miliar atau sekitar Rp368,5 triliun untuk Ukraina.
Zelensky diperkirakan tidak akan menyampaikan pidato publik resmi di depan Kongres kali ini. Namun, The New York Times pada Jumat memperkirakan dia akan mengadakan pertemuan di Capitol, termasuk dengan para pemimpin Kongres, menurut para pembantunya yang mengetahui rencana tersebut.
Meskipun sebagian besar anggota parlemen masih mendukung bantuan untuk Ukraina, semakin banyak anggota Partai Republik sayap kanan, yang sebagian besar duduk di DPR, telah mencoba untuk membatasi bantuan. Mereka bahkan mengancam akan memblokir langkah-langkah untuk mendanai pemerintah federal jika hal tersebut mencakup apa yang mereka sebut sebagai bantuan kemanusiaan. “cek kosong” untuk Ukraina.
Ketua DPR Kevin McCarthy, yang menghadapi pemberontak sayap kanan di partainya yang dapat menyebabkan dia kehilangan jabatannya, tampak terhuyung-huyung di bawah tekanan untuk tidak mengisi kembali dana tersebut. Meskipun sebelumnya dia mengatakan mendukung kelanjutan bantuan untuk Ukraina.
McCarthy sedang mempertimbangkan untuk mendorong rancangan undang-undang pendanaan tambahan yang akan fokus secara eksklusif pada masalah-masalah dalam negeri, seperti bantuan darurat bencana dan keamanan perbatasan, sehingga menempatkan dana tambahan untuk Ukraina dalam risiko.
Pemerintahan Biden tetap berkomitmen terhadap Ukraina. Saat berkunjung ke Kyiv pekan lalu, Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken bersumpah bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Ukraina.
Rencana kunjungan Zelensky terjadi di tengah laporan bahwa pemerintahan Biden mungkin mendekati keputusan untuk mengirim Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat jarak jauh ke Ukraina yang dikenal sebagai ATACMS. Para pejabat Ukraina mengatakan senjata ini diperlukan untuk membuat kemajuan besar melawan Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka berharap Biden akan menyetujui senjata tersebut.
Pilihan Editor: Kesalahan Akuntansi Pentagon untuk Bantuan Senjata Ukraina Capai US$6,2 Miliar
ANADOLU